Monday, October 15, 2012

Hakikat Qurban

Oleh : H. Mochtar Husein
Qurban yang berarti mendekatkan diri kepada Allah, ialah bersedia mengorbankan, apa saja yang ada, untuk membuktikan ketaatan kepada al-Khaliq, tempat segala pujian. Bukan hanya dilafazkan melalui lisan. Tapi dibuktikan dalam perbuatan.

Apa itu hakikat Qurban ? Hakikat yang terlindung di balik perintah Qurban, amat banyak. Diantaranya, memanusiakan manusia, yang selama ini di injak-injak oleh sesama manusia sendiri.

Qurban dengan hewan:

Ketika Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih anaknya( Ismail), ia betul-betul membuktikannya dalam kenyataan, setelah lebih dahulu dirundingkan dengan anak yang akan dikorbankan. Tetapi, ketika pedang yang mengkilat mulai beraksi, tiba-tiba Ismail yang disembelih, digantikan dengan seekor domba. Diabadikan Alquran dengan kalimat “ Wa fadaynahu bi zibhin ‘azhym “ ( Maka Kami gantikan dengan sembelihan (domba) yang besar ) (QS.37 :17O).

Nilai Taqwa : Penilaian terhadap penyembelihan hewan, diabadikan Alquran :“ Bukanlah daging dan darahnya yang diperlukan ( dalam penyembelihan ),tetapi nilai taqwa yang terlindung di dalamnya “ (QS.22:37).

Artinya, takwa yang bermakna melaksanakan perintah dengan ikhlas, bagaimanapun beratnya, itulah yang menjadi penilaian Allah. Anak satu-satunya yang sangat dicintainya, tergeser dengan sendirinya dibandingkan kecintaan kepada Allah, Pemberi segalanya.

Sebab itu, hikmah Idul Adha ( Qurban ), dapat dilihat pada pidato singkat Nabi SAW pada haji wada’ ( perpisahan ) : “ Al-yauma akmaltu lakum dinakum wa atmamtu ‘alaykum nikmati. “ (Aku telah sempurnakan agama bagimu dan Kucukupkan nikmatku) (Al-Maidah 3). Selanjutnya nilai kemanusiaan yang universal, digambarkan dalam sabdanya yang intinya ditekankan pada :

(l) Persamaan. Antara seseorang dengan lain adalah sama. Tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain, antara orang Arab dan ‘Ajam ( Asing ).

(2) Keharusan memelihara manusia. Jiwa, harta dan kehormatan orang lain, harus dijaga.

(3)Larangan melakukan kezaliman, penindasan dan pemerasan terhadap kaum lemah, baik bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya.

“Tiga Deklarasi” esensil tersebut, tercermin dalam ajaran yang halus dan hakiki. Betapa perlunya memanusiakan manusia, yang nanti seribu tahun kemudian, barulah dikomandangkan penggemar “Hak Azasi Manusia” oleh Barat, dan ia sendiri yang selalu menginjak-injaknya. Itu sebabnya, ketika kita berqurban menyembelih hewan, motivasi yang terlindung dibalik sembelihan, agar kita sembelih sifat-sifat kehewanan yang mondok dalam diri setiap orang. Kita sembelih dan bumihanguskan, segala sifat hewani, misalnya sifat Serigala, yang melambangkan kekejaman dan penindasan.

Sebab itu, perintah berqurban adalah kebutuhan primer setiap manusia, agar hidup ini tidak terkontaminasi sifat hewan. Bahkan, kita butuhkan agar lestari, seimbang dan harmoni dalam fithrah (suci). Suatu kekeliruan besar, jika seseorang, hanya mampu mencicil kendaraan atau rumah atau mendemonstrasikan gensi dalam perkawinan keluarga, lalu tidak mampu menunjukkan kemampuan berqurban sekali setahun.

Alquran dengan tegas menyatakan : “ Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu nikmat yang banyak, maka lakukanlah salat untuk Tuhanmu dan berqurbanlah “ (QS. Al-Kausar l-2)

Ayat tersebut diperkuat ancaman isolatif dari NabiSAW terhadap mereka yang enggan melakukan qurban, yaitu : “ Barangsiapa yang mempunyai kesempatan (mampu berqurban), lalu tidak melakukannya, maka janganlah ia mendekati tempat kami salat. “ (H.R.Muslim). Artinya, sudah di cap diluar ummatnya.

Akhirnya, untuk membuktikan nilai takwa dan kemanusiaan yang terlindung didalam jiwa kita, maka tiada lain kecuali kita harus kobarkan revitalisasi kemanusiaan, yang sudah mulai redup. Karena kita sudah berhasil ber -fitrah dengan beras pada ‘Id Ramadhan, maka sekarang, kita lengkapi dengan ber-qurban daging hewan, pada ‘Id haji. Menurut Nabi SAW “Apa yang kamu makan habis ke belakang, apa yang kamu pakai, habis terkubur ke dalam tanah, dan hanya yang kamu berikan kepada saudaramu (yang miskin), itulah yang abadi.(HR.Muslim).

Semoga Allah tetap memberikan taufik untuk berqurban.(Amin).
Kami adalah sebuah Manajemen Pelayanan Publik di bidang Penjualan Hewan Qurban, menyediakan Hewan Domba dan Sapi untuk Aqiqah dan Qurban.

Dengan Layanan Antar Gratis

dan Gratis Biaya Pemeliharaan

Harga Domba dari 1,2 jt s.d. >2,5 jt

Harga Sapi dari 9 jt s.d. >20 jt

Insya Allah Berkah dan sesuai Syar'I dan Insya Allah jika ada yang menitipkan untuk disalurkan kami siap dan akan menyalurkan kepada yang haknya sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan tuntunan Rasul-Nya prioritas kepada mustahik du'afa.

Kontak Person:

Gun Gun Gunawan

HP. 081320700577

Telp. 7616 8497

PIN BB. 299309D8

lebih jelasnya klik disini : MHQ AN NUUR 1433H

Tuesday, August 28, 2012

Subtitle Omar: Umar Bin Khattab

Sy Punya Subtitle bahasa indonesia umar bin khattab 1-30 namun bagaimana ya? bisa di upload di sini dan di download juga??? namun demikian jika ada yang butuh kirim aja ke email sy guns96ahmad@yahoo.com.... moga bermanfaat

Thursday, January 05, 2012

Cerita seputar kita

Seorang ibu cantik berpakaian mewah datang ke psikiater utk konsultasi. Ia merasa seluruh hidupnya kosong tak lagi bermakna.

Psikiater itu memanggil seorang perempuan tua, salah seorang petugas di kantor...
“Saya minta Anni utk menceritakan bagaimana ia menemukan kebahagiaan. Yang harus Ibu lakukan hanya mendengarkan saja.”

Anni duduk di kursi & bercerita, “Suami saya meninggal karena kanker. Tiga bulan kemudian putra tunggal saya meninggal ditabrak truk. Saya tak punya siapa pun. Tak ada yg tertinggal. Saya tak bisa tidur, tak bisa makan, tak bisa senyum. Saya bahkan berpikir mau bunuh diri.

Lalu suatu malam, ketika pulang kerja, seekor kucing mengikuti saya. Karena di luar dingin, saya membiarkan anak kucing itu masuk ke dalam rumah. Saya memberinya susu, yg langsung habis diminum. Anak kucing itu mengeong & mengusapkan badannya ke kaki saya. Utk pertama kalinya dlm bulan itu, saya bisa tersenyum.

Saya lalu berpikir, jika membantu anak kucing bisa membuat saya tersenyum, mungkin melakukan sesuatu utk orang lain bisa membuat saya bahagia.

Jadi, hari berikutnya, saya buat kue & bawa ke tetangga yg sakit, yg terbaring di ranjang & tak bisa bangun.

Setiap hari saya mencoba melakukan sesuatu yg baik pada seseorang. Melihat mereka bahagia membuat saya bahagia.

Hari ini, rasanya tak ada org yg bisa makan lahap & tidur pulas seperti saya. Saya menemukan kebahagiaan, kegembiraan dgn memberikan kegembiraan pada org lain,” kata Anni.

Mendengar cerita ini, perempuan kaya itu menangis. Ia punya segala sesuatu yg bisa dibeli dengan uang, tapi dia kehilangan hal-hal yg tak bisa dibeli uang.

Syukur adalah magnet keberkahan. Bersyukurlah atas apa yg telah dimiliki agar kebahagiaan selalu mengisi kehidupan.

Jangan cari kesempurnaan tapi sempurnakan yg telah ada.

Jangan fokus pada apa yg hilang, berfokuslah pada apa yg masih dimiliki.....

Selamat menikmati hidup yg bermakna & berbahagia.

Salam Sukses.... Luar Biasa ^_^

Monday, May 17, 2010

Pribadi Yang Disukai

10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKAI

1. Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada,pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Orang yang "Easy Going" menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.

10. Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Sunday, October 24, 2004

Aku ingin menciumu ibu

"dari seorang anak perempuan kepada ibunya"

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku 'dipaksa' membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu.
Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.

Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat
saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do'a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang baik dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.

Monday, March 01, 2004

RIHLAH

RIHLAH 29 Pebruari 2004
di Adakan oleh KCMyQ Bandung (komunitas Chatter MyQuran Bandung - server Webnet) di Situ Lembang Bandung

Yang Hadir :
Gunawan dari Bandung
Sam2 Usama (airfoil777) dari Bandung
Lukman (aladin) dari Bandung
Heri dari bandung
Nobelia C (AisyahPutri^_^) dari Bandung
Teni Indah S (green_sinai) dari Bandung (walaupun hanya breefing aja di UPI)
Mangdin (Samsudin) dari Jakarta
Edhipur (mas Edi) dari jakarta
Nurjanah dari Jakarta


Acara :
~ Rihlah
~ Riyadhoh
~ Muhasabah/evaluasi & sedikit Taujih
~ Ramah tamah
~ Poto-poto

Kesan:
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar ...
Itu kiranya yang bisa Kami ungkapkan selama perjalanan/RIHLAH ke Situ Lembang, walaupun sayang tidak banyak yang ikut, but justru dengan hanya 8 orang kami lebih merasakan makna perjalanan ini. Karena tidk menjamin banyakan bisa lebih bermakna.

Intermezzo:
Banyak hal-hal terjadi selama perjalanan, ternyaya kami bisa lebih saling mengenal satu dengan yang lainnya kalo sudah di alam terbuka, dan lucunya ada yang takut sama ulet bulu :)) tappi sssssssssssttttttttttt ini rahasia ya?
kami lebih akrab ternyata kalo sudah ada di alam bebas di mana kamuflase diri sudah tak terhijab lagi kami bisa saling tafahum dan subhanallah begitu indanhnya ukhuwah padahal walaupun kami baru ketemu sekali, terutama ana dengan mang din dan edhipur tapi kami seperti yg sudah lama ketemu.:)
Pas Awal pemberangkatan kita lewat vila2 wach begitu indanya dan kami poto2 di sana loh lihat aja nanti ya? kalo dach jadi:)

Makan-makan (ramah tamah)
Tahu gak sih loh...(hehe:D kayak iklan aja) kita makan2di pinggir situ lembang sambil menikmati indahnya alam kita juga menikmati makan siang yang dach dari selama perjalan diprotes terus tuk istirahat makan.
but subhanallah nikamtanya, Alhamdulillah...:)
ini juga ada potonya entar ya?:)

lalu... pas pulang kita berlomba dengan hujan takut ke hujanan al hasil kami saling ngebut, alias riyadhoh disini bari kelihatan sejauh mana kualitas diri kita, konon katanya kuatnya jasad kita dikarena jiwa ini yg kuat. karena Allahlah yang dapat menguatkan kita.

banyak dech yg mau di ceritain tapi...
keterbatasan ana nih dlammenulis af1...
yang jelas ntar lihat di dokumentasi/foto2nya ya?

wuihhh masih pegel² nih maklum dach lama gak Rihlah seperti ini, :)

Wednesday, February 18, 2004

DARI BENING AKAL KE BENING HATI

Ada sebuah pertanyaan yang kritis dan menantang dari kaum materialis (sebuah kaum yang mengagungkan/ melihat hasil akhir, kurang lebih seperti itu red) kepada kaum beragama. Mereka menyatakan bahwa Tuhan itu tidak mungkin ada karena menurut mereka itu tidak masuk akal, tidak bisa dilihat, tidak bisa didengar atau dicerna secara pemikiran. Atas pertanyaan dan pernyataan mereka itu Al-quran telah menantang kaum mujadilun tersebut dengan ayat-ayat seperti Q.S. 16:125 : " serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik . sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" Nah, yang menjadi pertanyaan bagi kita bagaimana kita bisa sampai pada daya dan kekuatan untuk memahami adanya sang Kholiq? Karena bagi sebagian orang dengan pernyataan kaum materialis tadi akan berfikir "….wah enya..nya!…" jika sudah sampai pada perkataan itu bisa sangat berbahaya untuk kesehatan jiwa kita. Perhatikan, apakah anda bisa melihat Allah? Tidak kan? Apakah anda bisa mendengar Allah? Tidak jugakan? Bagaimana dengan pemikiran anda? Mmm..rumitkan? Lalu apakah mereka benar? Tidak sahabat, mereka salah!! Karena mereka tidak melihat Allah dengan hatinya karena mereka juga tidak mendengasr Allah dengan jiwa nya mereka pun mencerna keberadaan Allah dengan adat kebiasaan manusia tidak dengan Akal (Nurul latifun ruhaniun Rabbaniun,red) "mereka itulah yang ahti mata dan pendengarannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai" (Q.S. 16:108)

Untuk menjawab pertanyaan tadi, kita harus mempelajari ilmu yang paling mendasar dalam islam, yakni : ilmu Aqidah. Aqidah adalah ilmu ma'rifat untuk mengenal lebih dalam akan Allah dan Rosul-Nya. Aqidah merupakan pedoman dasar (al-asas) dalam bangunan islam. Oleh karena itu para ulama sangat keras dan hati-hati dalam membahas dan membahasakan aqidah ini karena kesalahpahaman terhadap aqidah akan menyebabkan kefatalan dalam keimanan. Dilihat dari segi pengertiannya atau definisi Aqidah adalah ikatan yang kuat seorang hamba dengan Tuhannya yang lahir dari suatu perjanjian yang sungguh-sungguh dan menuntut adanya pelaksanaan, dipentingkan dan dipelihara dan ditujukan hanya kepada Alloh semata. Seperti tersirat dalam Q.S 9 : 24 "katakanlah, 'jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum kerabat mu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah, Rosul dan dari berjihad dijalan-Nya maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusanNya'. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang pasik".

Manusia, makhluk tersempurna yang diciptakan Allah (Q.s. 95:4) telah diberikan alat untuk menghantarkan keimanan yang haqiqi. Alat itu berupa potensi internal yaitu sama, bashar dan qolb. Manusiamempunyai nilai lebih dari pada binatang karena denghan pemberdayaan sama dan basharny, akalnya dapat berfungsi dengan baik. Perlu juga kita ketahui bahwasanya akal kita terbagi atas dua bagianyaitu:
1. Akal thobi'I yaitu akal yang mempunyai daya kemampuan untuk menghasilkan tujuannya, tapi tidak dapat mengerti terhadap adanya sang Wajibul Wujud (Allah)
2. Akal ghorizi yaitu akal yang mempunyai daya kekuatan untu mengerti kepada adanya Allah.
Keyakinan yang mantap akan sesuatu mempunyai proses dari penangkapan objek (al-hisi wal histaro), pendeskripsian (al-khoyaliah), pemahaman (wohmiyah), penyimpanan (al-hafizu). Dalam hal ini para mutakalimin menyatakan bahwa untuk mencapai 'itiqod bil qolb seorang mukalaf (orang yang telah sempurna akalnya) harus ber'itiqod bil aqli terlebih dahulu, Artinya, untuk bisa mencapai tingkatan penyerahan hati yang sempurna terhadap Allah. Hati yang basah dengan kata lain bening hati maka seseorang itu harus mengetahui (memahami) secara teori terlebih dahulu. Sebagai satu ilustrasi sederhana, bagaimana kita yakin objek A jika kita tidak mengetahui secara akurat objek A tersebut. Jadi 'itikod bil qolb akan sangat berbahaya bila hal yang kita yakini belum ter-tanjih (tersucikan) atau tidak sesuai dengan informasi dari Alloh dan rosul-Nya. Al-quran mengingatkan kita untuk tidak berbertaqlid dalam keimanan. "dan jangan kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban"., tetapi keimanan harus dinamis menuju keimanan yang lebih dalam dengan ditopang bukti-bukti (dalil-dalil) atau keterangan-keterangan yang kuat dan akurat yang bisa diyakini bukan hanya sekedar dugaan-dugaan semata. Bahkan seorang umar sekalipun pernah ditegur oleh Rosulullah ketika Umar meniru apa yang dilakukan Rosulullah begitu saja tanpa bertanya terlebih dahulu. Kesalahan mengidentifikasi objek (seperti contoh :A) akan mengakibatkan kesalahan yang fatal. Dalam Q.S 29:21 Allah mencontohkan : "Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menggerakkan matahari dan bulan niscaya mereka akan menjawab "Allah". Secara jelas mereka mengakui Alloh lah yang menciptakan tetapi dalam kehidupan sehari hari antara pengetahuan mereka tentang Alloh dan rosul tidak sesuai dengan realita keseharian. Mereka cenderung untuk mengikuti aturan-aturan nenek moyang (Q.S. 2 :170)

Dalam sebuah bukunya DR. Yusuf Qordhowi (Menghidupkan manusia Rabbaniah dan ilmiah, 1995) menulis.
" para ulama akal sebagai penyebab taklif, inti pahala dan siksa, mereka juga menetapkan bahwa akal merupakjan dasar naql, sebab jika keberadaan Allah tidak dikuatkan akal dan kebenaran nabi tidak dikuatkan dengan akal maka wahyupun tidak akan dikuatkan oleh akal…"
berangkat dari sini para peneliti dari kalangan ulama islam menetapkan, bahwa iman orang yang bertaqlid secara utuh tidak akan diterima. Sebab dia melandaskan imannya kepada keterangan penguat, tidak didasarkan kepada hujjah yang nyata dan hanya kepada taqlid semat".
Akhirul kalam, maka sudah menjadi kewajiban setiap muslim yang mukallaf untuk mendaya gunakan akal dan hati yang telah diberikan Allah kepada kita semua untuk mencapai iman yang tertinggi yakni iman haqiqotul hoqiqot. Adrie M. S (ketum FKII, forum kajian islam ilmiah)
Dari bening akal ke bening hati

Ada sebuah pertanyaan yang kritis dan menantang dari kaum materialis (sebuah kaum yang mengagungkan/ melihat hasil akhir, kurang lebih seperti itu red) kepada kaum beragama. Mereka menyatakan bahwa Tuhan itu tidak mungkin ada karena menurut mereka itu tidak masuk akal, tidak bisa dilihat, tidak bisa didengar atau dicerna secara pemikiran. Atas pertanyaan dan pernyataan mereka itu Al-quran telah menantang kaum mujadilun tersebut dengan ayat-ayat seperti Q.S. 16:125 : " serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik . sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" Nah, yang menjadi pertanyaan bagi kita bagaimana kita bisa sampai pada daya dan kekuatan untuk memahami adanya sang Kholiq? Karena bagi sebagian orang dengan pernyataan kaum materialis tadi akan berfikir "….wah enya..nya!…" jika sudah sampai pada perkataan itu bisa sangat berbahaya untuk kesehatan jiwa kita. Perhatikan, apakah anda bisa melihat Allah? Tidak kan? Apakah anda bisa mendengar Allah? Tidak jugakan? Bagaimana dengan pemikiran anda? Mmm..rumitkan? Lalu apakah mereka benar? Tidak sahabat, mereka salah!! Karena mereka tidak melihat Allah dengan hatinya karena mereka juga tidak mendengasr Allah dengan jiwa nya mereka pun mencerna keberadaan Allah dengan adat kebiasaan manusia tidak dengan Akal (Nurul latifun ruhaniun Rabbaniun,red) "mereka itulah yang ahti mata dan pendengarannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai" (Q.S. 16:108)

Untuk menjawab pertanyaan tadi, kita harus mempelajari ilmu yang paling mendasar dalam islam, yakni : ilmu Aqidah. Aqidah adalah ilmu ma'rifat untuk mengenal lebih dalam akan Allah dan Rosul-Nya. Aqidah merupakan pedoman dasar (al-asas) dalam bangunan islam. Oleh karena itu para ulama sangat keras dan hati-hati dalam membahas dan membahasakan aqidah ini karena kesalahpahaman terhadap aqidah akan menyebabkan kefatalan dalam keimanan. Dilihat dari segi pengertiannya atau definisi Aqidah adalah ikatan yang kuat seorang hamba dengan Tuhannya yang lahir dari suatu perjanjian yang sungguh-sungguh dan menuntut adanya pelaksanaan, dipentingkan dan dipelihara dan ditujukan hanya kepada Alloh semata. Seperti tersirat dalam Q.S 9 : 24 "katakanlah, 'jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum kerabat mu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah, Rosul dan dari berjihad dijalan-Nya maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusanNya'. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang pasik".

Manusia, makhluk tersempurna yang diciptakan Allah (Q.s. 95:4) telah diberikan alat untuk menghantarkan keimanan yang haqiqi. Alat itu berupa potensi internal yaitu sama, bashar dan qolb. Manusiamempunyai nilai lebih dari pada binatang karena denghan pemberdayaan sama dan basharny, akalnya dapat berfungsi dengan baik. Perlu juga kita ketahui bahwasanya akal kita terbagi atas dua bagianyaitu:
1. Akal thobi'I yaitu akal yang mempunyai daya kemampuan untuk menghasilkan tujuannya, tapi tidak dapat mengerti terhadap adanya sang Wajibul Wujud (Allah)
2. Akal ghorizi yaitu akal yang mempunyai daya kekuatan untu mengerti kepada adanya Allah.
Keyakinan yang mantap akan sesuatu mempunyai proses dari penangkapan objek (al-hisi wal histaro), pendeskripsian (al-khoyaliah), pemahaman (wohmiyah), penyimpanan (al-hafizu). Dalam hal ini para mutakalimin menyatakan bahwa untuk mencapai 'itiqod bil qolb seorang mukalaf (orang yang telah sempurna akalnya) harus ber'itiqod bil aqli terlebih dahulu, Artinya, untuk bisa mencapai tingkatan penyerahan hati yang sempurna terhadap Allah. Hati yang basah dengan kata lain bening hati maka seseorang itu harus mengetahui (memahami) secara teori terlebih dahulu. Sebagai satu ilustrasi sederhana, bagaimana kita yakin objek A jika kita tidak mengetahui secara akurat objek A tersebut. Jadi 'itikod bil qolb akan sangat berbahaya bila hal yang kita yakini belum ter-tanjih (tersucikan) atau tidak sesuai dengan informasi dari Alloh dan rosul-Nya. Al-quran mengingatkan kita untuk tidak berbertaqlid dalam keimanan. "dan jangan kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban"., tetapi keimanan harus dinamis menuju keimanan yang lebih dalam dengan ditopang bukti-bukti (dalil-dalil) atau keterangan-keterangan yang kuat dan akurat yang bisa diyakini bukan hanya sekedar dugaan-dugaan semata. Bahkan seorang umar sekalipun pernah ditegur oleh Rosulullah ketika Umar meniru apa yang dilakukan Rosulullah begitu saja tanpa bertanya terlebih dahulu. Kesalahan mengidentifikasi objek (seperti contoh :A) akan mengakibatkan kesalahan yang fatal. Dalam Q.S 29:21 Allah mencontohkan : "Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menggerakkan matahari dan bulan niscaya mereka akan menjawab "Allah". Secara jelas mereka mengakui Alloh lah yang menciptakan tetapi dalam kehidupan sehari hari antara pengetahuan mereka tentang Alloh dan rosul tidak sesuai dengan realita keseharian. Mereka cenderung untuk mengikuti aturan-aturan nenek moyang (Q.S. 2 :170)
Dalam sebuah bukunya DR. Yusuf Qordhowi (Menghidupkan manusia Rabbaniah dan ilmiah, 1995) menulis.
" para ulama akal sebagai penyebab taklif, inti pahala dan siksa, mereka juga menetapkan bahwa akal merupakjan dasar naql, sebab jika keberadaan Allah tidak dikuatkan akal dan kebenaran nabi tidak dikuatkan dengan akal maka wahyupun tidak akan dikuatkan oleh akal…"
berangkat dari sini para peneliti dari kalangan ulama islam menetapkan, bahwa iman orang yang bertaqlid secara utuh tidak akan diterima. Sebab dia melandaskan imannya kepada keterangan penguat, tidak didasarkan kepada hujjah yang nyata dan hanya kepada taqlid semat".
Akhirul kalam, maka sudah menjadi kewajiban setiap muslim yang mukallaf untuk mendaya gunakan akal dan hati yang telah diberikan Allah kepada kita semua untuk mencapai iman yang tertinggi yakni iman haqiqotul hoqiqot. Adrie M. S (ketum FKII, forum kajian islam ilmiah)