Sunday, December 28, 2003

Jika Aku Jatuh Cinta ...


Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan, seperti ditujukkanya asap dalam api dan ditunjukkanya buah dan pohon.

Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertempuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena Allah mengatakan, “Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjiha di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”

Prestasi kepahlawanan para pejuang tidak terlepas dari pengaruh cintanya seorang pemuda kepada pemudi. Umar bin Abdul Aziz berhasil memenangkan pertarungan cinta sucinya kepada Allah dari pada cinta tidak bertuannya kepada seorang gadis. Tidak ada yang salah pada cinta. Berusahalah menempatkannya pada tempat, waktu dan sisi yang tepat.

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

(Yesi Elsandra, special untuk yang saling mencintai karena-Nya)



Saturday, December 27, 2003

BELAJAR !!!


Mau sidang nih, jadi mesti belajar keras... agar mandapatkan nilai yang memuaskan, do'ain yach teman-teman :).

Tuesday, December 23, 2003

DOA DAN ASA
Missile


Hidupku bagaikan langit tak berbintang
Amalku layaknya rumah tak bertiang
Seperti kabut dimalam hari
Itulah gambaran hati

Ya Tuhan tuntunlah langkahku
Tuk menuju jalanMu itu
Ya Tuhan jadikanlah aku
Hamba yang mengisi surgaMu

Kuingin tahu jalan menujuMu
Karma petunjukMu ku bias menempuhnya
Inginku rasakan nikmatnya surgaMu
Tapi tak mungkin tanpa kasih dan sayangMu

Kau pelita dalam hidupku
Yang memberi cahaya digelap malam
Kau adalah tumpuanku
Yang memberi harapan kesetiap insan

Kasih dan sayangMu...

Sunday, December 14, 2003

INSAN PILIHAN

Sahabat, kalau ada orang di dunia ini yang paling beruntung, maka sebenarnya bukanlah yang tiba-tiba mendapat harta yang melimpah, isteri yang jelita atau suami yang gagah tampan, serta aneka kenikmatan duniawi lainnya.

Melainkan, ia adalah seorang Muslim/Muslimah yang telah ditetapkan Allah Azza wa Jalla sebagai hamba pilihan-Nya. Ia dicintai Allah. Rasul-Nya, dan orang-orang yang berhak mewarisi surga jannatun na’im. Karena itu, Allah-pun berkenan menganugrahkan mahkota kemuliaan, yang semua orang tidak mendapatkannya.

Siapakah manusia pilihan itu? Ia adalah pribadi yang karena kesempurnaan iman-nya, berhasil mewarisi sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah SAW, sehingga menjadi cermin dan teladan kehidupan bagi orang lain.

Bukankah Rasulullah sendiri adalah teladan umat sebagaimana yang difirmankan Allah, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengaharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.? (Q.S Al-Ahzab (33):21)

Rasulullah telah menjadi teladan umat karena dia telah memiliki kesempurnaan iman. Ciri kesempurnaan iman adalah akhlaqul karimah.

Karenanya, insan yang telah mewarisi sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, tidak bisa tidak, pasti memiliki akhlak yang mulia karena rasulullah sendiri pernah bersabda, Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya. ( HR. Tirmidzi )

Dengan demikian, akhlaqul karimah tak diragukan lagi merupakan tolak ukur yang paling utama apakah ia telah menjadi insan pilihan Allah atau belum.

Maka, kita pun dapat bercermin pada diri sendiri, adakah kita telah layak menjadi insan pilihan-Nya. Marilah bertaffakur karena siapa tahu kita saat ini tengah menempuh suatu jalan yang dapat mengantarkan kita untuk dapat menggapai mahkota kemuliaan, atau sebaliknya, tengah menuruni lembah menuju kehinaan.

Wallahu'alam

Friday, November 14, 2003

Kematian Cinta Sejati Adalah Awal Keabadiannya

benycasanova , www.planetmusic.4t.com

Cinta menulis surat ghaibnya untuk ku dan ia menulis syair-syair indah, gambaran mata hatinya:

"Saat cinta berkunjung ,aku tak tahu harus berbuat apa....

Dialah si-Jiwa misterius , yang terus menghantui dan selalu bernyanyi bagi jiwa sepiku...

Ia setia melantunkan senandung surgawi didepan pintu jiwaku....walau dia tahu pintu itu takkan kubuka untuknya...dengan ketulusan hati....ia membacakan syair cantiknya sebelum ku tertidur...

'Wahai Mahadewaku...syair-syair cinta telah pergi dan berlalu dari jendela kamarku. Tapi aku masih tak tahu apa sesungguhnya cinta itu.'

"Ketika kau datang membawakan sekuntum bunga, aku kira itulah cinta. Ternyata salah. Aku rasa kau hanya bermaksud menitipkan sekuntum mawar yang terjatuh dari sepeda seorang penjual bunga yang lewat didepanmu.'

'Dari kebingunganku itu....aku ingin engkau percaya-bahwa dirimu tetap tinggal dihatiku...aku tak dapat begitu saja memusnahkan kau dari jiwaku...kau telah menggengam hatiku, dan engkau telah menenggelamkan perasaanku dilautan yang tak bertepi dan tak berbatas...'

Duhai Mahadewaku....dirimu selalu kukenang .... wujudmu tetaplah abadi.....walau engkau tahu hati ini telah tertambat dengan hati yang lain.....kuharap engkau takkan pernah kecewa, maka maafkanlah aku dan selamilah nestapa cintaku, dapatkah kau rasakan perasaan seorang gadis yang terperangkap dari seorang lelaki yang mengasihi dan lelaki lain yang mencintainya?! ......'

"Duhai pelangi....kadang-kadang aku mengharap jendela kamar ini ditebali dan diselubungi debu pekat agar cahaya mataku tak terlihat orang-orang yang melintas didepannya....Aku tak ingin menciptakan luka pada setiap jiwa-yang ingin sekedar mampir menghampiri jendela itu, seraya mengulurkan sesuatu yang membesarkan hatiku, tanpa tersadar aku telah memulai menghiasi matahatinya dengan kekecewaan....dengan lirih dan suara yang bergetar kuharap semilir angin akan mengabarkan semua rahasia hatiku padamu....."

Dari kastil yang berselimutkan kegelapan...terlihat sesosok penyair muda sedang meratap dari sebuah dinding megah yang dipenuhi puisi -perlahan dinding-dinding megah itu terbakar dalam kobaran bara api asmara...dia merentangkan tangannya , dan berteriak sekeras-kerasnya dari setiap ruh kelam yang mengelilinginya , tubuhnya terjatuh lunglai diatas abu kertas kehampaannya, dibiarkan olehnya sukma agung melayang-layang mencari separuh jiwanya yang hilang......

Dengan jemari gemetar dan lemah, sang penyair meraih pena lalu ia membalas surat itu....

"Duhai Mahadewiku...dikeramangan ini...bersama ribuan lilin jiwaku terbakar perih.....aku sangat kesepian.....berabad-abad aku hidup diatas atap kastil ini, tanpa sebuah pemahaman- melakukan apa atau menunggu siapa.....kini racun itu telah mengalir dan menyebar dalam darahku, aku merasakan lumpuh yang sebenarnya lumpuh....tubuhku terkapar diatas abu pembaringanku sendiri....aku tak dapat meggapai kembali bayngan ganjil serta inspirasiku itu, dan kini mataku menjadi buta, aku tak dapat membaca lagi , serta menggenggam lembaran puisi yang pernah tercipta itu...'

"Kini semuanya sedang terbakar, bunga-bunga api telah memandikan tubuhku yang tergolek lemah diatasnya....dari kobaran api dan kepungan asap yang membalut ragaku, aku tetap mencoba menulis kata-kata terakhir untukmu, kutoreh dan kutulis diatas kulit ariku yang melepuh dan terbakar '.....

"Seandainya kabut hitam telah menutup matamu sehingga dirimu tak mengetahui diriku yang sedang meregang nyawa diruang kehampaanku ini, setidaknya langit telah mendengar serta mengukir kisah sedihku ini , dan telah kutitipkan senyum serta kerlip terakhir untukmu pada bulan dan bintang.... Secepat mungkin kutuangkan segala , sebelum aku binasa dan runtuh bersama mahkota duriku ini dan kuyakin senandung malam akan mengabarkan semuanya kepadamu....kisah seorang pujangga pencari cinta sejati...dari jemariku yang terbakar dan luka yang tersayat -kukembali menulis rintihan suara hati...."

" Duhai kekasih hati , ..."

"Aku mendamba kala kelopak mataku terbuka kuingin kau disana , duduk disampingku seraya membawakan senyum dan setangkup rindu...."

" Hanya untukmu seorang , seluruh kerinduanku , mimpi-mimpiku , tangis - tawaku, syair -syair dan doaku - kubingkai dalam lautan bahtera jiwa...karena engkaulah lautan tempat segala bahtera keinginan bermuara.

Kini hatiku telah binasa , luluh lantak bersama istana kebesaranku...."

" Dari puing-puing kehancuranku aku menceritakan padamu , dikala ku mencintaimu dengan sepenuh hati, hatiku telah menciptakan kedalaman samudera yang nyaris sama dengan kedalaman jiwa."

Engkaulah inspirasi bagi seekor merpati untuk berani melintasi awan putih guna menjemput kekasih impian.

Apakah cintamu masih bersemayam dalah sanubariku ?!....atau rasa sakit itu semakin lama semakin mengaburkan rasa cintaku darimu?!".....

Tidak !...Aku tetap mencintai dan setia menunggumu hingga ajal menjemputku!....

Aku tetap menyakini sesuatu yang hidup didalam raga ini adalah cinta sejati.

Engkaulah yang menghadirkan cinta dalam hatiku, dan menjadikanku sebagai tawanannya.

Hanya engkau seorang dan satu-satunya Dewi cinta yang memahami - rahasia malam dan siang jiwaku...

Aku tak tahu apa yang harus kulakukan hari ini , tanpa kehadiranmu disisiku...

Engkaulah Mahadewi tercantik dan termegah yang pernah kutaklukkan,

Kau tak seperti "Dewi-dewi" yang lain , yang singgah diistana jiwa ku , hanya untuk menikmati pijar mataku beberapa menit sebelum meraka pergi.

Ketika istanaku tertutup ilalang yang lebat dan nyaris tertelan bumi ,aku terpaksa menyanyikan senandung dan elegi cinta dengan keras membahana- berharap kelak ada sebuah pancaran matahati yang mengetahui keberadaanku disini, kemudian mengangkat jiwaku dari kegelapanku yang tak bertepi dan berdasar.....

Dan ternyata engkaulah - seseorang yang mengetahuinya.

Kau yang menghias istanaku dengan warna indahmu , kau yang bersihkan istanaku dengan hujan berkah yang turun dari kesucian langit....

Engkaulah yang mengelap kaca pekatku, hingga jendela kastilku kembali bening,

Kau singkapkan ilalang dari istanaku dengan kelembutan jemari-jemari cintamu yang berapi, lalu kau hidupkan beragam bunga diladang-ladangnya....

Bahkan kau telah bukakan pintu yang dulu kututup rapat, untuk melewatinya dan......tiba-tiba kita sudah bergenggaman tangan .....

"Duhai cinta, aku menginginkan dirimu sebagai matahari yang menyapa hangat relung jiwaku.....Engkaulah mata air kerinduanku , yang dengan kesegerannya telah cukup menghilangkan dahaga jiwaku"

" Aku berjanji akan meletakkan jiwamu diantara keterjagaanku yang satu dengan keterjagaan yang lain,

Digelap dan diterangku - jiwamu akan kusandingkan,

Dari setiap mata hati yang melihat dan menyapa dirimu -parasmu kuhias dan kuletakkan sebagai cerminan mata hati , karena kita telah sama-sama belajar menjadikan hati sebagai cermin,

Setiap pagi aku membukanya ...berharap kicauan pipit mengabarkan hikmah perjalanan kisah-kasih abadi kita - kepada setiap jiwa yang melintas "

Perlahan api dalam kastil semakin berkobar....terlihat kedua mata kaki sang pujangga telah terluka terbakar bara api...dengan lirih serta menahan sakit yang teramat, ia kembali menuliskan kisah kasihnya.....

' Airmataku mengalir jernih dari kelopak jiwa , seakan menyambut cengkeraman kuku-kuku maut, hanya sempat kurasakan dari ketidak-sadaranku kedua tanganku membentang seolah ingin menggapai langit...."

Sorot mataku tajam , sekan menembus atap kastil...

" Duhai matahari bakarlah gelora cinta dalam diriku....bakarlah hingga mengabu serta tertiup angin nan kelam !......"

" Angkatlah aku wahai kematian dari siksa ketersendirianku yang amat mencekam ! ..."

" Wahai maut , bidadari cantik pendamping hari akhirku ! ...Kudapati setiap merpati datang -kembali pergi, dan aku sendiri lagi....Dimanakah kekasihku , wahai maut yang lembut !...yang akan menerangi dan menjadikan pelita bagi tiap jejak langkahku?!...."

"Luka ini telah mengoyak bathinku, darah mengalir deras dari ruang biliknya....kini rasa cinta yang membawa ruhku terbang mengembara lepas , tak lagi berdiam di dalam kastil jiwaku ..."

" Kini aku bagaikan ulat-ulat yang hidup dari seonggok mayat , aku tak dapat lagi mencium keharuman bunga serta keindahannya !"......

"Jasadku terbujur layu dan terbakar....jiwaku memelas meninggalkan raga penyair muda itu...."

" Dengan hening , jemari maut mengangkat perlahan-lahan ruhku hingga terlepas dari raga, ruhku pun melayang-layang meninggalkan jasad yang ada didepannya , ingin kusentuh wajahnya untuk terakhir kali, namun apa dayaku -ku tak dapat merasakan kelembutan bibirnya, yang kini tersisa hanyalah asap duka dan bara api kesia-siaan....."

Tiba-tiba saja hujan datang dengan goresan kilat yang bergemuruh...kini semua telah sia-sia....hujan tak mampu lagi memadamkan api....praaahara dan badai telah meruntuhkan mahkota duri dan istana jiwa nya- yang kini menyatu dalam pelukan bumi

Tinggalah rintik-rintik hujan , diam menyenandungkan airmata kesedihan....

Malam berganti siang...siang berganti malam....abu jenazahnya perlahan-lahan hilang tersapu angin....

Angin bergolak mengabarkan cerita duka, tentang kematian seorang pujangga cinta , hembusannya mengalir kencang hingga pelosok negeri....

Tersadarlah para pengagung cinta dari keterjagaan mereka , kini telah kehilangan untuk selamanya sebuah "Lentera" yang mengajarkan mereka perihal hakikat cinta sejati...

Dibangunnya tugu peringatan diatas reruntuhan kastil tempat pembaringan abadi sang penyair....

Beragam muda-mudi setiap tahun merayakan indahnya cinta dan kasih sayang, diatas reruntuhan kastil itu .....berharap cintanya selamanya abadi ....

" Oh, betapa ironi dan malangnya nasib cinta sejati itu......diatas puing-puing kehancurannya sendiri , beragam wujud cinta sedang bersemi....dan guratan-guratan waktu telah membuktikan : Kematian cinta sejati adalah awal keabadiannya

Tuesday, November 11, 2003

Tiada hari tanpa penantian akan Rahmat-Mu ya Rabb
Tiada hari tanpa kerinduan akan bertemu dengan wajah-Mu ya Rabb
Tiada hari tanpa harapan akan ridha dan maghfirah-Mu ya Rabb

Friday, November 07, 2003

KEBAHAGIAAN 2



Untuk meraih kebahagian, Islam memerintahkan untuk melepaskan dunia dari hatinya, bukan dari tangannya. Artinya, bagi seorang Muslim, dunia harus dijauhi oleh hati dari kecenderungan untuk mencintainya. Tapi Islam memperbolehkan untuk memiliki harta sebanyak-banyaknya, sebagai alat pengabdian kepada Allah (swt), karena setiap ibadah kepada Allah lebih sering memerlukan pengorbanan badan dengan ritual yang melelahkan dan hati yang rela mengeluarkan harta miliknya. Sikap demikian ini dalam ilmu tasawuf disebut "zuhud". Imam Junaidi al-Baghdadi menegaskan, bahwa zuhud adalah meletakkan dunia dan isinya di telapak tangannya, bukan dalam hatinya. Harta untuk dimiliki, bukan untuk dicintai. Demikian pula anak dan istri.

Dunia bukanlah tujuan, tapi tempat manusia berbakti kepada Allah dan tempat berbuat sebagai wakil-Nya dimuka bumi. Kelak tujuan akhir adalah akhirat, dimana manusia dapat menikmati puncak kebahagian. Namun, dunia diperlukan, selain sebagai alat pengabdian, untuk dinikmati seperlunya agar tumbuh rasa rindu kepada kampung akhirat. Allah berpesan,"Hidup di dunia ini tidak lain hanyalah suatu kesenangan dan permainan belaka. Sesunggunya kampung akhirat, itulah kehidupan yang sebenarnya jika mereka mengetahui." (Q.S. al-Ankabut : 64).

Di ayat lain,"Tiadalah kehidupan di dunia kecuali permainan dan senda gurau saja. Sesungguhnya kehidupan di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa, apakah kamu tidak memikirkannya ?" (Q.S. al-An'am : 32)

Nabi Muhammad (saw) mengajarkan lewat do'a,"Rabbana aatina fiddun-ya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban-naar." (Tuhan-ku, berilah kepada hamba-Mu ini kebahagiaan di dunia, dan kebahagian kelak di akhirat, serta jauhkan dari hamba-Mu ini siksa neraka).

Walalhu a'lam.

Rizqon Khamami.

Posted Episode Ramadhan by Guns ^_^

Wednesday, November 05, 2003

Kebahagiaan

Kecil kan?


Alhamdulillah, akhirnya bisa chat lagi, sudah sekian lama gak chat, alangkah bahagianya chat semalam dengan keterbukaan dan keterusterangan, saling menyemangati dan mengerti insya Allah kan senaniasa baik. Walau di dunia maya, tapi bisa dirasakan bahagianya diriku ini, subhanallah.

Saturday, November 01, 2003

Thursday, October 30, 2003

ARTI PENGORBANAN

Apa Arti jihad tanpa pengorbanan
Apa Arti kata-kata tanpa dikatakan
Nabi Ibrahim lambang kejujuran
Hati bercahaya penyuluh zaman

Apa Arti hamba tanpa ketaatan
Apa Arti cinta tanpa pengorbanan
Nabi Ismail contoh tauladan
Sanggup mati untuk Tuhan

Setiap tahun muslimin ke Mekah
Beribadah mengingati sejarah
Berlutut di Baitul Kaabah
Dalam penuh pasrah

Tiada beda derajat
Yang kaya atau melarat
di hadapan Yang Maha Perkasa
Menangislah orang berdosa

Tuesday, October 28, 2003

Sunday, October 26, 2003


Selamat menunaikan ibadah shaum 1424 H, semoga kita mendapatkan rahmat, maghfirah dan barokahnya di bulan yang mulia ini, amiin.
Mohon maaf lahir dan bathin

Thursday, October 23, 2003

IZINKAN AKU KEMBALI

Kealfaanku kini merenggut jiwaku
Membanting sekujur tubuhku ke dalam dimensi hampa
aku terkurung sendiri....
Pesona-pesona itu telah membutakan mata hatiku
menyesakkan dada
Meninggalkan aku sendiri di sudut ketidakpastian
Pada diriku banyak terkumpul noda-noda hitam yang terus berdansa
dengan irama kebodohanku
menggerogoti hatiku,
serta merta membiarkan aku diselimuti kepiluan
Dadaku telah terlalu sesak untuk menderukan nafas kesakitan
Kapan aku kan sadar diri ....?
Mengapa aku selalu bertanya ,
padahal aku jelas tahu jawabannya ??
Apakah diriku akan selamanya alfa ?
Kemudian pada senja hari ,
kan kudapati akar-akar hidupku telah mengeras tua dalam batinku
Lalu ....
Penyesalan akan datang,
ketika batang-batang pohon jiwaku telah mengering ???!!
Rabby....
Ketika gelap dalam cahaya memagut diriku,
meninggalkan bekas-bekas noktah di jiwaku ....
Dunia telah merenggut segala yang kumiliki
Kemudian meninggalkanku
dalam kesendirian yang menyayat hati
mencemoohku,
menertawaiku,
menginjak-injak muruahku...........!!!
Wahai Pemilik Waktu ...
Ramadlan-Mu kembali menyapa semesta
Dihadapan-Mu kuserahkan jiwa dan ragaku
Ya Habibie....
Ku ambil hati
dan kuletakkan diatas tangan ketaatanku pada-Mu
Kan kuhapus semua yang menghalangi itsbatku
Karena rintangan-rintangan yang mempesona itu
adalah perangkap bagi jiwaku
: Yang akan menelantarkan taqarrubku ,
menghapus kualitas keimananku ,
memburamkan jejak pada peta langkahku
Ya Rahman ......
Kan ku jadikan "mahwu"ku sebagai senjata pemusnahnya
Dan kan kubiarkan diriku dalam itsbatnya
Ya Rahiem ....
Sambutlah uluran tangan cinta ini
Tuntun dan bimbinglah aku ke gerbang inabah
Sampai titiknya aku bertemu-Mu
Al-Qudduuus ....
Aku tak tahu nasib diriku di hari esok
Langkahku hari ini menentukan,
apakah aku akan menjemput kesucian
ataukah aku akan semakin membusuk
Aku tak ingin lagi menanti esok tuk berbuat
Karena di penantian terakhir ,
aku mungkin tak dapat lagi berbuat apa-apa
Al-Aziz....
Biarkan cahaya-Mu menyelusup melalui khathir jiwaku
Menyengat imanku kembali
Kan kuisi jiwaku yang kerontang ini
dengan zam-zam ketulusan
Dan ku gapai wiridku dalam kedamaian khalwati
serta kubanjiri telaga hatiku dengan air ruhani
Hanya untuk-Mu Kekasih Abadi ......


Assalamu'alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, Bulan yang penuh berkah, rahmat dan maghfiroh sudah ada diambang pintu, beberapa hari lagi kita akan menyambutnya bersama, MARHABAN YA RAMADAN, dalam rangka menyongsong bulan suci ini beriringan dengan moment tersebut Gunawan memohon maaf kepada ikhwan dan akhwat sekalian atas segala kekhilafan dan kealfaan selama ini, semoga di bulan yang penuh keutamaan ini kita semua bisa menjalaninya dengan penuh keimanan dan pengharapan akan rahmat-Nya sehingga kita bisa mnjadi insan yang bertaqwa sebagai tujuan termulia, derajat tertinggi di sisi Allah, Amiin.

Wassalamu'alaium wr. wb.

Monday, October 20, 2003

PANDUAN PUASA RAMADHAN

Oleh: Ustadz Abu Rasyid

I. MASYRU'IYAT DAN MATLAMAT PUASA RAMADHAN.


1. puasa Ramadhan hukumnya Fardu ‘Ain
2. puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan

II. KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA

1. Bulan Ramadhan adalah:

- Bulan yang penuh Barakah.
- Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
- Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.
- Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.
- Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat agar menahan diri

2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :

- Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.
- Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.
- Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama Rayyaan untuk memasuki Jannah.

III. CARA MENETAPKAN AWAL DAN AKHIR BULAN


Menetapkan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan melihat ru'yah, meskipun bersumber dari laporan seseorang, yag penting adil ( dapat dipercaya ).
Jika bulan sabit ( Hilal ) tidak terlihat karena tertutup awan, misalnya, maka bilangan bulan Sya'ban digenapkan menjadi Tiga Puluh hari.
Pada dasarnya ru'yah yang dilihat oleh penduduk di suatu negara, berlaku untuk seluruh dunia. Hal ini akan berlaku jika Khilafah ' Ala Minhaajinnabiy sudah tegak
Selama khilafah belum tegak, untuk menghindarkan meluasnya perbedaan pendapat ummat Islam tentang hal ini, sebaiknya ummat Islam mengikuti ru'yah yag nampak di negeri masing-masing. ( ini hanya pendapat sebagian ulama).


IV. RUKUN PUASA


Keterangan ayat dan hadit di atas memberi pelajaran kepada kita bahawa rukun puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :

a. Berniat sejak malam hari
b. Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan isteri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari ( Maghrib),

V. YANG DIWAJIBKAN PUASA RAMADHAN.

Yang diwajibkan puasa Ramadhan adalah: setiap orang beriman baik lelaki maupun wanita yang sudah

baligh/dewasa dan sehat akal /sadar.


VI. YANG DILARANG PUASA


Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.

VII. YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN

- Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :

- Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
- Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
- Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin).

Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena:

Umurnya sangat tua dan lemah.
- Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
- Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
- Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
- Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan

VIII HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA



Hal-hal yang dapat membatalkan puasa ( Ramadhan ) ialah sbb :

1. Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.
2. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa.
3. Pada siang hari terdetik niat untuk berbuka.
4. Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin
5. Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib )


IX. HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA.



Bahwa hal-hal tersebut di bawah ini bila diamalkan tidak membatalkan puasa :

1. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.
2. Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh.
3. Berbekam pada siang hari.
4. Mencium, menggauli, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari.
5. Beristinsyak ( menghirup air kedalam hidung )terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya.
6. Disuntik di siang hari.
7. Mencicipi makanan asal tidak ditelan

Saturday, October 18, 2003

Nasihat Yang Baik

Sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk saling mengingatkan, saling menasehati kebenaran dan kesabaran sebagaimana dalam Qur'an surat Al-Ashr, 2-3, dalam ayat tadi alangkah meruginya orang yang tidak saling menasehati.

Hanya yang jadi masalah sekarang adalah Nasehat yang bagaimana yang terkategori nasehat yang baik?

Nasehat adalah menunjukan suatu jalan kepada yang sebenarnya, jika seseorang salah maka benarkan kesalahan itu. Nasehat akan lebih efektif manakala orang yang menasehati dan yang di nasehati dalam posisi sama-sama membutuhkan, karena akan labih toyyib manakala Nasehat itu justru bisa menambah/merubah kondisi orang yang saling menasehati ke arah yang lebih baik, tapi tidak, jika sebaliknya, misal si yang memberi nasehat malah tidak menjadi tambah baik pada dirinya, nah itu yang mesti dipertanyakan? Why??? kenapa?

Ada yang harus dievaluasi kenapa itu bisa terjadi ?
Kalo kembali kepada konsep dasar Ibadah bahwa ibadah yang benar itu minimal ada 3 syarat:
1. Ikhlash tidak musyrik artinya tidak ada tujuan lain selain Allah
2. Bersyari'at sesuai dengan syari'at, berarti ini harus berada dalam dinul Islam, maka aturan-aturan Islam tidak boleh di langgar.
3. Tujuannya adalah ridho Allah, bukan Ridho manusia atau popularitas, riya dlsb.

Nah begitupun kalo Menasehati yang merupakan salah satu wujud Ibadah maka jangan menyalahi ketiga syarat tadi... kalo menyalahi ya itu akibatnya, kalo kita menasehati tidak sesuai syari'at, misalnya, kita niatnya bener, tujuan jelas tapi syari'atnya gak terpenuhi, misal : banyak aturan Islam yang dilanggar nah ini bisa berdampak nasehatnya tidak tergategori baik, malah jadi bumerang, atau si pelaku panasehat tadi tidak sesuai apa yg dia utarakan ketika bernasihat, mungkin ini yang disebut dengan bagaikan Lilin yang menerangi sekelilingnya sementara dianya sendiri ????

Nah jadilah muslim yang baik, istiqomah dalam pendirian dan sikap dan senantiasa menjalankan apa yang diwajibkan, saling menasehatilah terus dalam kebenaran dan kesabaran, jangan sampai putus. wallahu'alam

Monday, October 13, 2003

Ber'safari'.....

Subhanallah....
apa yang harus saya katakan ya? :) hehe... oh iya... pokoknya saya dari hari jum'at sampai senin melakukan "safari" perjalanan ke luar kota.. ehem...

Berangkat ba'da jum'at dari Bandung nyampe di JKT, di Darun najah kurang lebih pukul 10 malam wuihh... capeknya, tapi rasa capek ilang ketika di sambut oleh shohibulbait dan langsung di jamu... syukron ya jamuannya ^_^.

Terus besoknya hari sabtu setelah selesai urusan, berangkat dech ke Banten tepatnya ke tanggerang-serpong beresen amanah euy... dua hari di sana wah seneng juga yach cuaca di sana seger...kayak di Bandung, gak kayak Jakarta panas.... ^_^
Dua hari di banten timbanganku naik dua kilo wach apalagi kalo 10 hari sepuluh kilo dech naiknya jadi ideal tubuhku hehehe... syukron ya bro... atas jamuannya :) kayaknya saya betah dech di sana, kayak keluarga sendiri, itulah makanya saudara se-aqidah bisa lebih dekat daripada saudara se-nasab, indahnya hidup di tengah keluarga yang satu cita-cita li'ilahikalimatillah di muka bumi, dari Ayah, ibu, kakak, ipar dan adik satu ideologi satu visi dan misi, satu sama lain saling mengerti, dan terasa kasih sayang orang tua terhadap anaknya begitulah saya diperlakukan di keluarga di sana...:)

Hari demi hari disuguhi sarapan jasmani dan ruhani, tausyiah senantiasa mengiringi kesempatan selama 2 hari di sana, semangat senantiasa berkobar tak pernah padam, pengingatan terus mengalir bak air sejuk begitu segar terasa ditengah kegersangan hati yang kemarau merindu air hujan.

ya begitulah indahnya hidup dalam satu perjuangan ...
karena hidup adalah perjuangan .... ^_^

Friday, October 10, 2003

Bersepeda

Hari minggu pagi besepeda ke Lembang huihh... asyik bener...
Sudah hampir 6 tahun tak lagi bersepeda Bandung-Lembang, wuih... terasa begitu jauh berbeda dirasakan, dulu tak pernah berhenti tuk menggayuh sepeda sampai lembang tapi sekarang... wach lebih dari lima kali berhenti.... Subhanallah betapa nikmatnya lelah dirasakan setelah bersepeda begitu jauh dan hehe tanjakannya itu man.... membuat hampir tak berdaya... kalo saja sendirian ke sana kayaknya gak sampai tuh ke Lembang namun karena ini bareng sama anak masjid dan kebetulan anak pengajian yang dibina wach malu tuch tuk balik lagi hehe ... tapi subhanallah banyak hikmah yang di rasakan ketika merasakan keletihan, teringat akan jasad ini yang jadi titipan-Nya yang punya hak juga tuk di jaga dan dipelihara termasuk daya tahan tubuh dan kekuatannya ketika inget masa dulu yang kuat sampai puncak tanpa henti dengan jarak waktu tempuh kurang dari satu jam, namun sekarang dah lima kali berhenti dan waktu yang begitu lama dari pukul 8 pagi berangkat nyampa puncak/tempat istirahat 10.30 wach lama amat untung aja anak binaan sabar nunggu diatas karena mereka memang pergi duluan setelah menunggu beberapa berhenti karene menunggu, ya di anjurkan untuk duluan gak usah menunggu nanti aja di tempat finish menunggunya, dikala itu terasa begitu penting dan memang sudah menjadi kewajiban tuk menjaga jasad ini yang merupakan salah satu potensi dasar manusia yang Allah berikan kepada kita selain aqliyah dan qolbiyah maka jasadiyah ini menjadi salah satu terpenting yang mempunya hak juga tuk dipenuhi kebutuhannya. Kalo Aqliyah itu dengan Ilmu, wawasan juga pengetahuan, dan Qolbiyah dengan dzikrullah, hiburan hati, dan taqarub dalam pemenuhan kebutuhannya, maka Jasadiyah dengan makan makanan bergizi, olah raga dan beramal yang baik juga istirahat secukupnya sehingga stabil, seimbang atau tawazun.

so... yuk ah berolahraga terus yang teratur buat jaga kondisi fisik sebagai amanah juga yang diberikan kepada kita, sehingga kita menjadi insan yang sehat kuat dan dicintai Allah, karena Allah lebih menyukai mukmin yang kuat dari pada mukmin yang lemah, wallahu'alam.. ^_^

Sunday, October 05, 2003

ISLAM BUKAN PERMAINAN

Islam adalah jalan hidup bukan sekedar angan² yang jika melakukan begini akan begini, bukan Try and error tapi sebuah kepastian, mutlak, hakiki. Jika ada yang coba² melakukan terobosan dalam Islam yang sifatnya coba-coba padahal ketentuannya sudah ada dan jelas, maka orang ini di sebut dalam al-Qur'an adalah mempermainkan Agama/Din. Dan Allah benci Karakter seperti ini. WALLAHU'ALAM.

Friday, September 19, 2003

KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMA'AH

Shalat jamaah sangat tinggi nilainya dan sangat besar pahalanya. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. bersabda "Shalat Jamaah lebih utama dua puluh tujuh kali dibanding shalat sendiri" (H.R. Bukhari Muslim dll.).

Dalam riwayat lain dikatakan lebih utama dua puluh lima kali dibanding shalat fardlu.

Dalam sebuah hadist juga Rasulullah bersabda "Karuniailah mereka yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan sinar yang sempurna di hari kiamat" (H.R. Abu Dawud & Trimidzi).

Dalam riwayat Utsman Rasulullah s.a.w. bersabda "Barang siapa shalat Isya' dengan berjamaah, maka ia seperti mendirikan shalat selama setengah malam, barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka ia laksana shalat semalam suntuk" (H.R. Muslim dll.)

Hukum shalat Jamaah menurut mazhab Syafi'i : Fardlu kifayah, yaitu apabila tidak ada seorang pun yang mendirikan jamaah dalam satu kampung, maka seluruh kampung mendapatakn dosa.

Mazhab Hanbali bahkan mengatakan shalat jamaah adalah fardlu ain, wajib bagi setiap muslim, karena kuat dan banyaknya dalil yang memerintahkan shalat jamaah. Mazhab Hanafi dan Maliki mengatakan shalat jamaah selain shalat jum'ah hukumnya sunnah mu'akkadah.

Memang, utamanya shalat fardlu dilakukan secara berjamaah di masjid. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda "Wahai umatku, shalatlah di rumah-rumah kalian, karena yang paling utama shalat seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat fardlu" (H.R. Bukhari Muslim).

Mereka yang menemukan takbiratul ihram bersama imam dalam shalat fardlu sangat besar pahalanya, seperti dalam sebuah hadist dikatakan "Barang siapa mendirikan shalat selama 40 hari dengan berjamaah, dengan mendapatkan takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan dibebaskan dari dua perkara, yaitu dari neraka dan dari kemunafikan" (H.R. Tirmidzi).

Semakin banyak jumlah peserta jamaah, semakin utama pula pahala jamaah, sebagaimana sebuah hadist menjelaskan "Shalat seseorang bersama seorang lebih utama dari shalat sendiri, dan shalat bersama dua orang lebih utama dari shalat bersama seorang, semakin banyak mereka berjamaah semakin dicintai Allah" (H.R. Ahmad, Abu Dawud).

Tentu shalat jamaah di masjid lebih banyak jamaahnya dibandingkan dengan di rumah. Hanya saja kalau repot, shalat berjamaah di rumah juga tetap sah, apalagi dengan tujuan agar isteri bisa ikut berjamaah. Bila suasana longgar dan tidak merepotkan, kita bisa bersama-sama isteri dan keluraga ke masjid ikut berjamaah. Sebaliknya bila kondisi tidak mendukung kita cukup berjamaah di rumah, pahalanya, insya Allah sama, 27 kali lebih utama dibanding shalat sendiri, hanya beda kualitasnya.

Insya Allah dengan begitu kita juga akan merasakan dua kenikmatan sekaligus, yaitu kenikmatan merasakan masjid sebagai rumah kita dan kenikmatan merasakan rumah kuta sebagai masjid.
Wallahu a'lam bishshowab.

Tuesday, September 16, 2003

OMDO

Baru aku merasakan klimaksnya kebencianku kepada yang "omdo"
Benci Sekali....
Kata²nya bak racun yang ganas
Ucapannya manis tapi sebenarnya Pahit tak tertahankan

Kenapa ada yang Omdo ya ?

Hei saudara/i kepercyaan itu bukan di buat oleh kata²
tapi dihasilkan dari sebuah amal perbuatan

Jangan Omdo-lah

No action talk Only (Nato)

Pantas Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ash-Shaff ayat 2-3 yang artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.



Monday, September 15, 2003

Kata-Kata

Kata-kata yang pasti hanya satu kali diucapkan dengan tegas
Kata-kata yang diulang-ulang walaupun untuk memastikan biasanya tak jelas

Kenapa?

Hati yang bersih biasanya pikirannyapun akan jernih
Ketika pikiran jernih maka apa yang diucapkan sudah terukur & terarah

Namun jika hati sudah ternodai atau kotor khilaflah yang diucapkannya
Maka kata-katanya sudah tak bermakna dan berbobot lagi, hampa tak ada nilai

Hati adalah jiwanya jasad ini
Jika hati lemah maka lemahlah kita

Jauhi dari hal-hal yang membuat jiwa kita lemah
Hindari berandai-andai
Hindari azwaj
Hindari melakukan hal² yang sia²

Perbanyak dzikir
Perbanyak istighfar
Giatkan kinerja jangan malas
Gapai cita-cita dengan kerja keras


Tuesday, September 09, 2003

PENGERTIAN ILAH DAN LAILAHAILLALLAH
ILAH


Ilah dalam pengertian sehari-hari adalah tuhan.
Di dalam terminologi Al-Qur'an ilah berarti:

1.Mahbubun (yang dicintai). Mari kita simak Qs 2:165 :

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan- tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah ..."

Pada ayat ini disebutkan menyembah dikaitkan dengan mencintai. Jadi kalau seseorang mencintai sesuatu (dalam ayat disebutkan andada-- tandingan-tandingan) sejajar dengan cintanya kepada Allah berarti mereka menyembah tandingan-tandingan tersebut. Jadi sangat tegas ayat ini, jangankan mencintai sesuatu lebih dari cintanya kepada Allah, mensejajarkan cinta itu saja berakibat fatal.
Apakah tandingan-tandingan itu? Mari kita simak penjelasannya di Qs 9:24
"Katakanlah: 'Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, istri- istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan; pernia- gaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai selain Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya.' Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."
Jadi anak, bapak, ibu, saudara, istri/suami, bisnis, rumah dsb seperti disebutkan pada ayat diatas dapat menjadi ilah. Oleh karena itu Allah mengancam dengan keputusanNya... tunggulah tiba saatnya nanti. Betapa Maha Penyayang Allah, memberikan kesempatan kepada mahluknya yang mebelakanginya untuk tidak segera mendatangkan keputusanNya itu.
Sesuatu yang dicintai ini sangat penting, karena manusia sering terpeleset disini. Misalnya dia lebih mencintai bisnisnya, sehingga meninggalkan pensan-pesan Allah, melanggar syariatNya dsb. Kita dapat menulislah ilah-ilah lain seperti jabatan, kekuasaan, dsb.
Berdasarkan Qs 9:24 tersebut, tingkatan cinta seorang muslim sbb:
1) Allah
2) RasulNya (Nabi Muhammad SAW),
3) Jihad baru yang lainnya. Kita tidak dilarang mencintai harta, istri, anak dll, tetapi cintanya harus dibawah cinta kita kepada Allah, RasulNya dan Jihad.

2. Matbu'un (sesuatu yang diikuti)

Mengikuti sesuatu selain dari petunjuk Allah bisa dicap memiliki ilah selain Allah. Mari kita simak contohnya dalam Qs 25:43
"Terangkanlah kepadaku tentang orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?"
Hawa nafsu kalau selalu diikuti maka selalu menjurus ke yang negatif dan berdasarkan ayat diatas dia kalau seseorang selalu mengikuti hawa nafsunya, maka hawa nafsunya tersebut juga menjadi tuhannya.
Hawa nafsu termasuk yang sangat sulit dikendalikan. Dalam kisah perang Badar, setelah perang usai, seorang sahabat Rasulullah berujar kira-kira "kita telah menyelesaikan perang besar", Rasulullah lalu bersabda yang kira-kira perang tersebut kecil, perang yang besar adalah perang melawan hawa nafsu. (hawa nafsu juga bisa berarti kehendak sendiri yang tidak jelas tujuannya)

3. Marhabun (sesuatu yang ditakuti) simak diujung Qs 16:51

"Allah berfirman: 'Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguh nya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut."
Seorang muslim harus berani, tidak boleh takut kepada siapapun, kecuali Allah. Takut disini adalah takut Syar'i (takut dan terpaksa menjalankan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah karena sesuatu. Sesuatu bisa beratri manusia, undang-undang/hukum selain hukum Allah, jin atau mahluk lain).
Takut tabi'i dibolehkan. Misalnya takut dengan anjing galak, takut dengan ular berbisa dll.
Taqwa dalam arti sempit dapat berarti takut. Takqwa kepada Allah bisa berarti luarbiasa takutnya kepada Allah, dilukiskan di Al-Qur'an (QS.8:2) dengan mendengarkan nama Allah hatinya bergetar karena takut. Dengan takut kepada Allah otomatis akan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

Wallahu'alam

Friday, August 29, 2003

Layak untuk mendapatkan cintaKu bagi orang yang saling mencintai karena-Ku. Orang yang saling mencintai karena-Ku (di hari kiamat) akan ditempatkan di menara dari cahaya, tempat yang diingini oleh para nabi, orang-orang yang benar dan para syuhada (Shahih Jami’)

Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman pada hari kiamat : Mana orang-orang yang saling mencintai karena kebesaran-Ku, hari ini Aku akan menaungi mereka pada saat tidak ada naungan selain naungan-Ku (Muslim)

Rasulullah s.a.w bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga ia menyayangi saudaranya itu sebagaimana ia menyayangi dirinya sendiri." (H.R Bukhari & Muslim)

Tuesday, August 12, 2003

Statement Para TOKOH

Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya
Khalifah Umar al-Khattab

Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut
Khalifah Umar al-Khattab

Ingin aku jadi rumput sahaja, supaya dimakan oleh kuda kerana amat ngerinya siksaan Allah
Abu Bakar As-Siddiq

Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, bersolat dan berjihad. Apabila mati orang yang berilmu, maka terdapat suatu kekosongan selain oleh penggantinya(yang berilmu juga)
Khalifah Ali bin Abi Talib
Seorang yang bijak akan membetulkan kekhilafan dari kesalahan orang lain
Syrus

Rahasia kejayaan ialah mengetahui perkara yang orang lain tidak tahu
Aristotle Onassis

Dalam dunia ini, tidak ada kesilapan atau ketidaksengajaan. Semua yang mendatangi kita adalah untuk kita pelajari daripadanya
Elizabeth Kubler Ross

Kehadiran seseorang itu meninggalkan kebahagiaan tetapi bagi sebagian orang ketiadaannya membawa kebahagiaan kepada orang lain
Oscar Wilde

Kebanyakan perkara penting yang berlaku di dunia ini disempurnakan oleh mereka yang terus dan sentiasa berusaha walaupun ia nampaknya tidak mempunyai harapan langsung
Dale Carnegie

Monday, August 11, 2003

--ada yang mengalir lembut di akhir cerita ini-
semoga bermanfaat bagi kita semua

IKHLAS DENGAN KETENTUAN-NYA
Ada seorang hamba Allah, beliau rajin sholat malam dan bermunajat,
berkhalwat dengan Al-Kholiq. Setiap malam dari kedua matanya
yang memerah karena menangis, mengalir air yang membasahi
janggutnya, beliau berbisik-bisik lirih memohon beberapa permintaan
dan pengharapan. Dari waktu ke waktu, tahun ke tahun, hingga putih
rambutnya tak kunjung jua permintaan beliau dikabulkan oleh Allah.
Permintaannya (diantaranya)adalah agar segera diangkat kemiskinan
yang menjadi selimut kehidupannya selama ini, keluarganya sering
sakit-sakitan, setiap hari ia keluar untuk berusaha memperoleh rizki
Allah tapi tidak tampaklah dilapangkan rizqi itu untuknya.

Padahal dahulu, KETIKA IA MASIH BEKERJA MENJADI PETUGAS BEA CUKAI
UANG DAN KESENANGAN ADALAH KAWAN AKRAB. Hingga suatu saat ia
mendengarkan ceramah yang menjelaskan bahwa penyelewengan yang sering ia
lakukan selama ini adalah Haram dan tidak membawa keberkahan, kelak
penyelewengan ini akan berhadapan dengan hukum Allah yang tidak bisa
dibantah lagi di akhirat. Bergetar hatinya, masuk hidayah Allah atasnya.
Sejak itu tidak pernah lagi ia melakukan perbuatan tersebut, semakin
rajin ia melakukan sholatul Lail mengadukan nasibnya hanya kepada Allah,
agar diberikan harta yang halal dan rizqi yang lapang dalam menghidupi
hidup ini.

Namun berangsur-angsur seakan terkena kualat (karena meninggalkan
perbuatan haram itu) PENGHASILANNYA SEMAKIN MENURUN, BELIAU SEKELUARGA
SERING SAKIT DAN MENJADIKAN BADANNYA YANG SEHAT MENJADI KURUS, ANAK
SATU-SATUNYA MENINGGAL SETELAH MENJALANI PERAWATAN SELAMA BEBERAPA
MINGGU DIRUMAH SAKIT.
Sampai saat itu ia masih bersabar, tak pernah terucap dari mulutnya
kata-kata keluhan dan makian atas apa yang menimpa hidupnya. Malahan
menjadikannya semakin sering dan khusyu ia mendekatkan diri kepada Allah.
Dan malang yang tidak kunjung padam terhadapnya, korupsi yang dahulu ia
lakukan bertahun silam terungkap, maka ia dan beberapa orang rekannya
terkena pemecatan dengan tidak hormat. Subhanallah, semakin berat rasanya
hidup ini baginya. Tambah satu kalimat panjang di malam harinya ia mengadu
kehadapan Rabbnya,menangis dan perih rasa batinnya. Setiap dalam sedihnya
ia berdoa, selalu ada bisikan lirih di hatinya, "Apa yang engkau harapkan
itu dekat sekali, bila engkau bertaqwa!". Setiap mendengar bisikan itu,
timbul semangatnya. Kini setelah ia dipecat, ia berdagang. Baginya dagang
yang tidak pernah untung, hutang yang semakin bertumpuk, musibah yang seakan
tidak berujung _.. ahhhhh.

Setelah puluhan tahun kedepan sejak ia dekat dengan Allah setiap malamnya,
tidak juga merobah hidupnya. Sejak puluhan tahun ia mendengar bisikan diatas,
tidak juga tampak yang dijanjikanNya. Mulailah timbul pemikiran yang tidak baik
dari syaithon. Hingga beliau berkesimpulan, tampaknya Allah tidak ridho terhadap
doanya selama ini.
Maka pada malam harinya, ia berdoa kepada Allah :
"WAHAI ALLAH YANG MENCIPTAKAN MALAM DAN SIANG, YANG DENGAN MUDAH MENCIPTAKAN
DIRIMU YANG SEMPURNA INI. KARENA ENGKAU TIDAK MENGABULKAN PERMINTAANKU HINGGA
SAAT INI, MULAI BESOK AKU TIDAK AKAN MEMINTA DAN SHOLAT LAGI KEPADAMU, AKU AKAN
LEBIH RAJIN BERUSAHA AGAR TIDAKLAH HARUS BERALASAN BAHWA SEMUA TERGANTUNG DARIMU.
MAAFKAN AKU SELAMA INI, AMPUNI AKU SELAMA INI MENGANGGAP BAHWA DIRIKU SUDAH DEKAT
DENGANMU !"
Beliau tutup doa dengan perasaan berat yang semakin dalam dari awal ia berniat
seperti itu ('mengkhatamkan' ibadah sholat lailnya). Beliau berbaring dengan
pemikiran menerawang hingga ia tak mengetahui kapan ia tertidur. Dalam tidurnya,
ia bermimpi, mimpi yang membuatnya semakin merasa bersalah. Seakan ia melihat suatu
padang luas bermandikan cahaya yang menakjubkan, dan puluhan ribu, atau mungkin
jutaan makhluq cahaya duduk diatas betisnya sendiri dengan kepala tertunduk takut.
Ketika beliau mencoba mengangkat wajahnya untuk melihat kepada siapa mereka bersimpuh,
tidak mampu... kepalanya dan matanya tidak mampu memandang dengan menengadah.

Beliau hanya dapat melihat para makhluq yang duduk dihadapan Sesuatu Yang Dahsyat.
Terdengar olehnya suara pertanyaan, "BAGAIMANA HAMBAKU SI FULAN, HAI MALAIKATKU ?"
nama yang tidak dikenalnya. Seorang berdiri dengan tubuh gemetar karena takut, dan
bersuara dengan lirih, "Subhanaka yaa Maalikul Quddus, Engkau lebih tahu keadaan hambaMu
itu.
Dia mengatakan demikian :
"Wahai Allah yang menciptakan malam dan siang, yang dengan mudah menciptakan dirimu yang
sempurna ini. Karena Engkau tidak mengabulkan permintaanku hingga saat ini, mulai besok
aku tidak akan meminta dan sholat lagi kepadaMu, aku akan lebih rajin berusaha agar
tidaklah terus beralasan bahwa semua tergantung dariMu. Maafkan aku selama ini, ampuni
aku selama ini menganggap bahwa diriku sudah dekat denganMu !"
Ampuni dia yaa Al 'Aziiz, yaa Al Ghofuurur Rohiim!"
Tersentak beliau, itu..._u kata-kataku semalam_ ...celaka, pikirnya.
Kemudian terdengar suara lagi :
"Sayang sekali, padahal Aku sangat menyukainya, sangat mencintainya, dan
Aku paling suka melihat wajahnya yang terpendam menangis, bersimpuh dengan menengadahkan
tangannya yang gemetar kepadaKu, dengan bisikan-bisikan permohonannya kepadaKu, dengan
pemintaan-permintaannya kepadaKu, sehingga tak ingin cepat-cepat Kukabulkan apa yang hendak
Aku berikan kepadanya agar lebih lama dan sering Aku memandang wajahnya, Aku percepat cintaKu
padanya dengan Aku bersihkan ia dari daging-daging haram badannya dengan sakit yang ringan.
Aku sangat menyukai keikhlasan hatinya disaat Aku ambil putranya, disaat Kuberi ia cobaan
tak pernah Ku dengar keluhan kesal dan menyesal di mulutnya. Aku rindu kepadanya... rindukah
ia kepadaKu, hai malaikat-malaikatKu ?"

Suasana hening, tak ada jawaban. Menyesallah beliau atas pernyataannya semalam, ingin ia
berteriak untuk menjawab dan minta ampun tapi suara tak terdengar, bising dalam hatinya
karenanya. "Ini aku Yaa Robbi, ini aku. Ampuni aku yaa Robbi, maafkan kata-kataku !" semakin
takut rasanya ketika tidak tampak mereka mendengar, mengalirlah air matanya terasa hangat
di pipinya. Astaghfirullah !! Terbangun ia, mimpii...

Segeralah ia berwudhu, dan kembali bersujud dengan bertambah khusyu', kembali ia sholat dengan
bertambah panjang dari biasanya, kembali ia bermunajat dan berbisik-bisik dengan Al-Kholiq
dan berjanji tak akan lagi ia ulangi sikapnya malam tadi selama-lamanya.
"...aa Allah, Yaa Robbi jangan engkau ungkit-ungkit kebodohanku yang lalu, ini aku hambaMu
yang tidak pintar berkata manis, datang dengan berlumuran dosa dan segunung masalah dan harapan,
apapun dariMu asal Engkau tidak membenciku aku rela...aa Allah, aku rindu padaMu..._"

Semoga menambah keimanan dan ketekunan kita dalam mengerjakan sholat lail dan ibadah yang lainnya...amiin.

Sunday, August 10, 2003

BEGITULAH CINTA

....... and you know honey,
my love for you is growing and growing in every single day.....

eramuslim - Dua baris kalimat pendek dalam email itu sempat membuat
hatiku berbunga-bunga tiada tara. Mengingat sangat jarang bahkan hampir
dapat dikatakan tidak pernah dalam tiga bulan pernikahan kami, suamiku
menulis kata-kata sebegitu romantisnya seperti yang dia lakukan di atas.

Usia pernikahan kami memang masih sangat muda, yang mungkin bagi
sebagian orang masih belum berarti apapun. Namun insya Allah pondasi
pernikahan yang kami bangun didasari dengan kalimah Lillahi ta'ala, tanpa
(saling) cinta yang menggebu layaknya pasangan-pasangan yang sedang asyik
memadu kasih. Pun, tanpa kata sayang apalagi secara verbal mengatakan 'I
love you'.

Sebagian besar kawan memberi julukan pernikahan kami dengan istilah
'kawin instan'. Instan yang berarti serba cepat dan serba mendadak. Bahkan
segelintir orang sempat merasa curiga ada apa-apa dengan pernikahan
ini, seandainya mereka tidak melihat calon suami seorang ikhwan yang insya
Allah sholeh. Usia perkenalan kami yang hanya dua minggu, rasanya
mustahil dibilang ada rasa cinta. Walau ada pepatah yang mengatakan 'love at
the first sight'. Namun bagi kami, 'love' di antara kami lebih indah
dan lebih dahsyat justru hadir setelah ijab kabul terlaksana. Tidak
percaya? Buktikan sendiri.

Dan episode pacaran pun baru dimulai sesudahnya. Rasanya, masya
Allah... rasa cinta, rindu dan segudang rasa sayang yang besarnya bagai air
bah yang meluap dan meluber ke segala sudut hati. Sangat mengherankan
jika banyak pemuda-pemudi yang berpasangan lebih leluasa berpacaran
berlama-lama sebelum ijab kabul terlaksana. Padahal mereka banyak melakukan
hal-hal yang diharamkan oleh agama. Pernah terlintas dalam benak kami,
kenapa mereka tidak menyegerakan menikah agar segala yang haram menjadi
halal?

Bukankah lebih indah dan bahkan sejuta rasanya jika kita dapat
meluapkan rasa cinta kita kepada pasangan yang sudah disahkan dengan tali
pernikahan?. Pacaran? siapa yang melarang? wong apa yang kami lakukan
sekarang justru sedang 'hot-hot' nya pacaran kok, pacaran yang dihalalkan
Allah. Pacaran yang dimulai setelah ijab kabul. Indah bukan?...

Pernah satu kali, ketika keadaan memaksa kami untuk berpisah selama
satu malam. Satu malam perpisahan kami rasakan bagai sebulan, telepon dan
SMS pun mengalir. Tak tahan rasanya berpisah dengan belahan hati walau
satu malam pun!

Tidak ada pernikahan tanpa berselisih paham. Jika hal tersebut terjadi,
kami berusaha kembalikan kepada hukum Allah dan kemesraan pun terjalin
kembali. Bagi pasangan-pasangan yang berpacaran sebelum menikah, jika
terjadi selisih paham dan emosi yang bermain maka keputusan yang diambil
mungkin lebih ekstrim, yaitu putus hubungan. Padahal dosa-dosa akibat
mendekati zina yang dimurkai Allah sudah mereka lakukan.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Al-Israa:32)

Pernikahan adalah perjanjian suci yang dipersatukan oleh Allah. Pun,
jika terjadi salah paham kita dianjurkan untuk tidak memakai emosi di
dalam menyelesaikannya. Kata "putus" untuk sebagian pasangan yang belum
menikah mungkin lebih mudah diucapkan, namun tidak bagi pasangan yang
menikah seperti kami (dan mungkin juga pasutri lainnya). Pernikahan ini
adalah pagar bagi kami untuk tidak berbuat hal-hal yang dibenci Allah
Swt.

Kami percaya, cinta yang hadir di kehidupan pernikahan kami adalah
karena Allah Swt menghendaki demikian adanya. Lewat cinta-Nya kepada kami,
dianugerahkan-Nya rasa cinta dan kasih di antara kami sebagai pengikat
tali pernikahan kami. Insya Allah, akan kami jaga sampai maut
memisahkan kami atau bahkan sampai cita-cita kami berdua tercapai, ber-reuni di
Surga-nya Allah, amin ya Robb, amin. Dan kami percaya, awal perkenalan
sampai proses pernikahan kami yang 'serba instan' juga buah karya dan
keputusan dari Sang Raja dari segala raja yang telah menghadirkan rasa
cinta itu di setiap helaan nafas kami, (dan semoga untuk selamanya).

..... I miss bunda! (dari: ayah)

Sebaris short message (SMS) masuk ke handphone ku siang itu. Anganku
pun langsung terbang ke langit, mempesona. Begitulah Cinta! Wallahu'alam
Bishshowab. (untuk ayah IH sal-say, dari: bunda)

Sunday, August 03, 2003

Hijrah: Sebuah Pola Perjuangan (2)
saduran,

Memang benar sebab hijrahnya kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah adalah karena tekanan fisik dan siksaan yang dilakukan kaum kafir Quraisy terhadap kaum muslimin di Mekkah. Tetapi itu bukan satu-satunya sebab, karena apabila hanya karena tekanan dan siksaan maka para sahabat Rasulullah saw seperti Abu Bakar dan Umar bin Khatob yang tidak mendapatkan siksaan seharusnya tidak wajib berhijrah. Namun dalam realitanya seluruh kaum muslimin di Mekkah yang tertekan ataupun tidak, diwajibkan untuk berhijrah. Karena hijrah lebih merupakan ujian atas iman mereka sebagaimana janji Allah dalam firmannya: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: "Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji lagi? Dan sesungghnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. 29: 2-3)
Hadits diatas adalah dalam kontek hijrah seperti ini yaitu hijrah makani atau hijrah teritorial. Dalam artian bahwa setelah dibukanya kota Mekkah oleh Rasulullah saw kota itu menjadi bagian dari Daru-l-Islam, maka kaum muslimin tidak diperintahkan lagi untuk berpindah dari daerah asalnya ke Mekkah. Tetapi yang masih tetap wajib adalah jihad dan niat. Artinya bahwa seorang muslim tidak boleh lagi berhijrah berpindah dari tanah airnya apabila di serang dan diduduki oleh non-muslim tetapi mereka harus berjihad untuk mempertahankan apa yang menjadi haknya.
Kedua, Hijrah Nafsiyah, perpindahan secara spiritual, intelektual dan transendental dari kekafiran kepada keimanan. Dari kebodohan kepada ilmu. Ketiga, Hijrah Amaliyah, perpindahan perilaku dan perbuatan seperti perpindahan dari perilaku jahiliyah kepada perilaku dan akhlak Islam atau meninggalkan segala sesuatu yang dilarang Allah kepada yang diperintahkan dan diridhai-Nya.
Hijrah yang kedua dan ketiga ini tetap ada bahkan harus selalu dilakukan oleh setiap Muslim sampai hari kiamat. Rasulullah saw bersabda :
"Tidak akan habis (kewajiban dan kesempatan) untuk berhijrah sebagaimana tidak akan habis (kewajiban dan kesempatan) untuk bertaubat. Sedangkan (kewajiban dan kesempatan bertaubat tidak akan habis sampai matahari terbit di Barat". (HR. Abu Dawud)
Hadits ini menginterpretasikan hijrah sebagai taubat sebagaimana dipertegas oleh sabda Rasulullah saw lainnya: "Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa" (HR. Imam Ahmad).
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim: "Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah swt."
Bagi seorang Muslim, hijrah kedua dan ketiga bisa dikatakan sebagai proses reformasi. Terminologi reformasi dalam bahasa Inggris, Reformation; dalam bahasa Prancis Renaissance; dan dalam bahasa Jerman, Aufklaruung secara etimologi adalah derivat dari to reform artinya to make better by removal of faults and errors (membuat sesuatu lebih baik dengan menghilangkan dan membuang kesalahan dan kekeliruan)(The Oxford Reference Dictionary, hal 1212). Karena itu hijrah dan reformasi mempunyai esensi yang sama.
Secara umum, reformasi ini bisa kita bagi menjadi tiga fase: reformasi individual (spiritual-moral), reformasi sosio-kultural dan reformasi struktural. Secara historis peristiwa hijrah dapat dijadikan contoh praktis. Selama kurang lebih tiga belas tahun Rasulullah saw telah mengadakan reformasi individual dalam masyarakat Quraish. Para sahabatnya yang tersentuh dakwah Rasulullah saw segera mengadakan hijrah baik secara spiritual ataupun moral. Mereka meninggalkan kekufuran dan jahiliyah lalu menggantinya dengan keimanan dan akhlak islamiyah. Reformasi individual-spiritual-moral ini selanjutnya mendorong terjadinya reformasi sosio-kultural, karena sekelompok manusia yang telah melakukan reformasi individual mau tidak mau akan mereformasi tatanan kehidupan sosio-kulturalnya. Dalam sejarah Islam kita lihat bagaimana kehidupan sosio-kultural jahiliyah yang penuh dengan permusuhan dan peperangan berubah menjadi sosio-kultural islami yang penuh persaudaraan dan kasih sayang. Dalam peristiwa hijrah, lihat bagaimana Rasulullah saw membangun sosio-kultural Islami di Madinah dengan melakukan Muakhah (mempersaudarakan) antara kaum Muhajirin yang datang dari Mekkah dan kaum Anshor, orang-orang asli Madinah.
Ketika kedua fase reformasi itu sudah dilakukan oleh sekelompok manusia maka pasti mereka akan menuntut untuk mengadakan reformasi struktural sehingga sesuai dengan tingkat intelektual dan keimanan mereka. Rasulullah saw dan para sahabat yang telah berhasil mengadakan reformasi individual dan kultural namun gagal mengadakan reformasi struktural karena kekuatan kaum kafir Quraisy jauh lebih kuat dari mereka, terpaksa harus mengadakan Hijrah Makani ke Madinah sehingga dapat membuat dan mendirikan struktur yang Islami yang cocok dengan mereka.
Maka sebenarnya reformasi dan hijrah selain merupakan sunnatullah, juga satu keharusan bagi dinamika kehidupan manusia yang terus berkembang maju. Karena itu reformasi bukanlah aib yang harus ditantang dan ditolak, tetapi sebaliknya harus diterima dan dilakukan sesuai perkembangan diri kita. Bertambah tinggi tingkat rasionalitas kehidupan kita individual dan sosio-kultural bertambah tinggi pula tuntutan rasionalisasi struktural kita.
Tetapi proses hijrah atau reformasi tidak serta merta menghasilkan sesuai yang baik kecuali dilakukan dengan proses yang benar. Proses reformasi dan hijrah ini harus dimulai dengan ma'rifatul-haq (mengetahui yang benar dan lebih baik). Karena itu proses belajar dan dialog sangat penting. Tanpa mengetahui mana yang haq dan yang batil; yang salah dan yang benar tidak ada akan pernah terjadi reformasi dan hijrah, karena sang pelaku selalu yakin berada dalam kebenaran, bahkan reformasi dan hijrah akan dituduh sebagai gerakan inkonstitusional. Standar haq atau kebenaran adalah Allah bukan manusia. Allah berfirman: Al haqqu mir robbika falaatakunanna minal mumtarin (Kebenaran itu dari Tuhanmu maka janganlah kamu menjadi orang yang ragu). Kebenaran dari manusia adalah relatif sedangkan kebenaran dari Allah adalah absolut (mutlak). Siapapun yang mengabsolutkan manusia, kecuali apa yang datang dari Rasulullah saw, karena Rasulullah saw tidak pernah berkata kecuali wahyu dengan menyatakan bahwa seluruh yang datang dari orang itu benar, siapapun dia berarti telah melakukan syirk (menyekutukan Allah) balasannya adalah kekekalan dalam api neraka. Karena hanya Allah sebagai Al Haq (Maha Benar). Sedangkan manusia adalah mahalul khottho wan nisyan (tempatnya kesalahan dan kelalaian). Rasulullah saw bersabda: "Setiap anak Adam itu pasti pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat". Orang yang menyandarkan kebenaran hidupnya pada manusia pasti sesat sedang yang menyandarkan hidupnya pada Allah pasti selamat.
Setelah ma'rifatul-haq, proses selanjutnya adalah taubat dari segala kesalahan dan dosa-dosa yang telah diperbuat. Taubat ini harus memenuhi empat syaratnya: Pertama, meninggalkan perbuatan dosa dan kesalahan itu secara total. Kedua, menyesali perbuatan itu dengan sepenuh hati. Ketiga, berjanji kepada Allah untuk tidak kembali kepada dosa dan kesalahan itu. Keempat, adalah syarat apabila kesalahan yang dilakukan berhubungan dengan orang lain, maka harus meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Maka untuk sebuah reformasi dan hijrah yang sangat mendesak pada kehidupan berbangsa saat ini, semua kita, siapapun kita, harus sama-sama bertaubat dengan taubatan nasuha dari semua dosa kita. Jangan ada yang merasa benar sendiri dan melihat yang salah selalu orang lain. Atau jangan ada usaha untuk mencari kambing hitam. Karena semua itu hanya akan menghalangi proses hijrah dan reformasi yang kita laksanakan.
Baru setelah itu proses selanjut bisa dilakukan, yaitu: pindah, mengambil dan melaksanakan apa yang kita yakini dan disepakati sebagai al-haq dan yang lebih baik sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya. Dan proses yang terakhir adalah komitmen dan istiqomah dengan al-haq itu sampai akhir hayat.
Inilah konsep hijrah yang juga merupakan konsep reformasi yang harus diambil oleh setiap muslim dalam melakukan perubahan dan peningkatan diri dan yang bisa diambil sebagai framework untuk reformasi yang diharapkan oleh bangsa ini. Mudah-mudahan dengan konsep Hijrah ini merupakan momen penting bagi bangsa kita yang sedang melakukan reformasi nasional untuk meluruskan arah dan proses reformasi ini, amiin. (Ahmad Hatta)

Saturday, August 02, 2003

SUbhanallah, kemarin Hari Jum'at banyak yang bersilaturahmi ke SkiinNet Euy ..... dari pagi sampai malam ikhwan dan akhwat berdatangan, ya smoga saja silaturahmi ini membawa berkah sebagaimana yang Allah janjikan bisa memperpanjang umur, memudahkan pintu rizki dan menentramkan hati ini amiin ya Allah ya rabbal'alamiin.
Pagi hari Ukh Teni dateng berkunjung, hehe dia dateng2 chat dan laper katanya ana kasih aja sarapan seadanya, maklum kami punya jamuan special SkiinNet lontong ama bakwan di tambah gehu disemarakan oleh cireng, itu makanan special kami ^_^.
Malamnya para ikhwan dateng...
Kami berfoto bareng euy .... ada akh Bhakti, akh Lukman, akh Chandra dan akh Sander tunggu aja actionnya nanti di myphoto launcingnya ya? ^_^

Sunday, July 27, 2003

Nama yang harum lebih berharga dari kekayaan.

Cepat tidur, cepat bangun menjadikan orang sehat, makmur dan bijaksana.

Hidup yang tak menghasilkan apa-apa berarti hidup tiada guna.

Barang yang membuatmu tertarik selalu terasa mahal.

Dimana ada kemauan pasti disitu ada jalan.

Kemakmuraan adalah hasil dari jerih payah.

Saturday, July 26, 2003

Melepas Kepergiannya ............ saudaraku....

Tuk yang kedua kalinya saya melepas kepergian sahabat sekaligus saudara seperjuangakanku dalam keheningan malam, kupandangi sosok yang berjalan menuju arah tempat pemberhentian angkot yang mengantarkannya ke rumah kost dimana dia tinggal, yang memang jarak dari tempat saya tinggal lumayan harus berjalan dulu sekitar 200-300 meter-an untuk samapai ke tempat tersebut.
Ada rasa Kagum kepadanya ketika dia pergi dalam keheningan malam yang mencekam padahal itu sudah menunjukan pukul 1.15 dini hari, tapi aneh tidak ada rasa kekahwatiran melepas kepergiannya karena saya yakin akan pertolongan-Nya yang diatas, karena dia ada ke tempat saya adalah dalam rangka silaturahmi tuk mempererat tali silaturahmi, subhanallah betapa indah nilai ukhuwah ketika dirasa seperti ini, Ya Allah kuatkanlah kami dan tetap satukanlah kami dalam satu barisan jama'ah hambamu yang Kau ridhoi dalam mengemban tugas hidup kami menegakkan li'ilahikalimatullah dimuka bumi ini. Amiin Ya rabbal'Alamiin.

Wednesday, July 23, 2003

MAKE UP MUSLIMAH

Agar ukhti tampak lebih cantik dan menarik lakukanlah resep berikut ini:

1. Jadikanlah ghadhdhul bashar (menundukan pandangan) sebagai hiasan mata ukhti, niscaya mata ukhti akan semakin bening dan jernih.

2. Oleskan lipstik kejujuran pada bibir ukhti niscaya bibirmu semakin manis.

3. Gunakanlah pemerah pipi ukhti dengan kosmetika yang terbuat dari rasa malu yang dijual di salon iman.

4. Pakailah sabun istighfar untuk menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang ukhti lakukan.

5. Rawatlah mahkota rambut ukhti dengan jilbab Islami yang berkhasiat menghilangkan ketombe pandangan laki-laki yang asing yang membahayakan.

6. Pakailah giwang kesopanan pada kedua belah telinga ukhti.

7. Hiasilah kedua tangan ukhti dengan gelang tawadhu dan jari-jari ukhti dengan cincin ukhuwah.

8. Sebaik-baik kalung yang harus ukhti pakai adalah kalung kesucian.

Wednesday, July 16, 2003

Barangsiapa berilmu dan beramal serta mengajar, maka orang itu pantas disebut orang besar di segala petala langit

Nabi Isa A.S

Monday, July 14, 2003

Ma'rifaturrosul

Istilah Ar-Rosul dalam Al-Qur'an mengandung arti: Utusan/perutusan, perwalian, pemimpin, pemutus hukum, penyampai risalah, dan pembawa rahmat serta tauladan yang baik.

* Ayat yang menyatakan Rasul sebagai utusan

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama, dan cukuplah Allah sebagai saksi.
QS Al-Fath 48:28

* Arti Rosul sebagai penyampai risalah (mubaligh)

Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
QS Al-Ma'idah 5:67

* Ayat yang menjelaskan bahwa Rosul adalah perwakilan Kerajaan Allah di Bumi

Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.
QS Al-A'raf 7:158

* Ayat yang menunujukan bahwa bahwa Rosul adalah pemimpin umat Islam

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
QS Al-Ma'idah, 5:55

* Ayat yang menyatakan Rosul sebagai pemutus hukum atas seluruh masalah yang dihadapi oleh umat:

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
QS An-Nisa' 4:65

* Ayat yang menyatakan Rosul berartipembawa rahmat bagisemesta alam

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
QS Al-Anbiya' 21:107

* Ayat yang menyatakan Rosul sebagai Tauladanyangbaik

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
QS Al-Ahzab 33:21

Di dalam buku-buku ilmu Tauhid disebutkan perbedaan antara Nabi dan Rosul:
Nabi ialah seorang yang menerima wahyu syariat dari Allah untuk dilakukan sendiri, sedang Rosul adalah seorang yang menerima syariat dari Allah untuk dilakukan sendiri dan juga di sampaikanpada umatnya.

(Sayyid Sabiq, aqidah Islam) dengan demikian sifat Rosul itu pasti nabi, namun tidak semua nabi itu Rosul, tetapi Al-Quran tidak pernah menerangkan perbedaan antara nabi dan rosul sepertiitu melainkan menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian, yang menunjukan kedua istilah kata Rosul itu sebutan lain dari nabi. Jadi sebenarnya tidak ada perbedaan antara keduaistilah itu,karena nabipun adalah oarang yang menyampaikan risalah kepada umatnya (Qs. 2:213, 3:146: 7:94, 43:6-7).

Adapun tujuan Utama dibangkitkannya nabi/Rosul adalah untuk mengajak manusia agar beribadah kepada Allah serta menegakkan Dien-Nya.

sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
QS Al-Anbiya' 21

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
QS Ash-Shura, 42:13

bersambung ke ... Karakteristik Seorang Rosul

Sunday, July 13, 2003

TUJUAN HIDUP MANUSIA

Pada saat Allah menciptakan manusia, Dia tidak pernah meminta pendapat kita apa perlu penciaptaan itu atau tidak, Dia Maha Berkhendak, artinya Allah telah memliki tujuan yang mutlak berkenaa dengan penciptaan manusia. jadi, sekiranya kita yang dilahirkan ke bumi ini mencari dan menciptakan tujuan hidup sendiri(sekehendak hati),berarti telah menghianati yang menciptakan kita.

Tujuan hidup yang harus dicapai manuasia adalah yang telah ditetapkan Allah pada waktu menciptakan kita. Adakah manusia yang usul agar dirinya diciptakan Allah karena ia memiliki cita2 yang hedak di capai didunia ini?

Tak pernah ada! Tujuan hidup manusia atau alhayat adalah memeluk dien yang penuh denga keikhlasan dan hanif serta menyerahkan seluruh tujuannya itu kepada tujuan Allah menciptakan manusia.


Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ,QS:30:30

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus ? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.QS,4:125

Seluruh hidup manusia yang menyerahkan seluruh kehendaknya kepada kehendak Allah itulah yang disebut kehidupan mencari ridho Allah. Jadi tujuan mencari ridho Allah pada hakikatnya adalah hidup menyesuaikan diri dengan kehendak dan tujuan ALlah menciptakan manusia.

untuk melihat apa yang harus kita lakukan agar ridho Allah dapat kita perolah, marilah kita kaji beberapa ayat berikut:

Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.QS. 58:22

menurut ayat ini ciri2 dari orang yang diridhoi Allah itu adalah yang menjadi golongan Allah (Hizbullah) yang tidak menaruh belas kasihan dan tidak pernah berkasih sayang dengan orang yang menetang Allah dan Rasul-Nya, meskipun ia bapak-bapak, atau atau anak2 atau saudara ataupun keluraga mereka.

jadi kalau tujuan kita adalah mencari Ridho Allah sikap tegas dan tidak pernah kompromi dengan penentang Allah dan rasulnya meskipun orang yang dekat dengan kita, harus kita (miliki sikap itu).

lebih tegas Allah menyatakan dalam Alquran Surat Al-Maidah ayat 78-80 bahwa bani Israil di laknat Allah karena tolong-menolong dengan orang-orang kafir/musyrik.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.QS, 9:100

Ayat ini menegaskan bahwa kelompok yang diridhoi Allah itu hanya mereka para Muhajirin dan Anshor dan generasi berikutnya yang menempatkan diri baik di kelompok Muhajirin atau Anshor. Kelompok ini berikutnya itu termasuk generasi Akhir Jaman.

Jadi sekiranya benar bahwa tujuan hidup kita adalah mencari Ridho Allah, maka Hanya ada dua piliah yang harus diambil:

- menjadi orang2 hijrah dari kebatilan menuju Islam (muhajirin), atau
- menjadi penolong Allah dan pembela Islam

Dua2nya memiliki sifat FURQON yang menjadi Sikap perjuangan dalam menegakkan kebenaran dalam mengapai Ridho Allah tadi.

.....Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS, 5:3

Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa Allah ridho Islam yang telah tegak, sempurna, Dhohir, dan kaffah dijadikan oleh kita sebagai dien (sitem hidup, baik secara individual, bermasyarakat bahkan bernegara)

Jadi tujuan Hidup mencari Ridho Allah tidak bisa dipisahkan dari usaha dan perjuangan menegakkan dan mendhohirkan Islam hingga terbentuknya masyarakat Islam yang kaffah, sebab disitulah keridhoan Allah. Sejauhmana kita diridhoi Allah adalah sebesar apa peranan kita dalam turut serta menegakkan Islam di muka bumi ini.
Wallahau'alam

Friday, July 11, 2003

Hijrah: Sebuah Pola Perjuangan

Rasulullah saw bersabda: "Tidak ada hijrah setelah fath (dibukanya kota Mekkah) tetapi yang ada adalah jihad dan niat" (HR Bukhari dan Muslim)
Umar bin Khaththab yang menjadikan momentum hijrah menjadi awal dari tahun Islam, sadar betul bahwa hijrah adalah satu peristiwa yang besar tidak saja bagi sejarah Islam tetapi bahkan bagi sejarah manusia secara keseluruhan, baik secara lahiriyah ataupun maknawiyah.

Dengan hijrah terbentuklah Darul Islam (Islamic city-state) di Madinah dan kaum muslimin mempunyai negara sendiri. Dengan hijrah pula kaum muslimin dianggap sebagai satu umat dan dapat membentuk spesifikasi karakternya yang sangat unik. Dan setelah hijrah, barulah turun ayat-ayat al-Quran yang membawa perintah kewajiban dan tatanan hukum formal bagi kaum muslimin. Karena itu momentum hijrah pada esensinya adalah titik perubahan dan transformasi yang sangat penting dalam kehidupan muslim dan sejarah Islam. Transformasi dari realita nafsi-nafsi (sendiri-sendiri) tanpa ukhuwah kepada eksistensi integritas umatan wahidah (umat yang integral) dengan akidah, ibadah dan akhlaknya. Maka hijrah sebenarnya adalah konsep perubahan, reformasi dan transformasi diri dan masyarakat dalam Islam.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: Apa yang di maksud hadits diatas bahwa hijrah tidak lagi menjadi kewajiban bagi muslim setelah kota Mekkah dibuka oleh Rasulullah saw dan para sahabat?
Secara etimologi hijrah memang berarti pindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti pindahannya sebagian sahabat Rasulullah saw dari Mekkah ke Habasyah atau dari Mekkah ke Madinah. Sedangkan secara terminologi, hijrah bisa dibagi menjadi tiga macam. Pertama, Hijrah Makani, yaitu pindah dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman; dari darul-kufri ke darul-iman; atau karena alasan-alasan lain. Seperti hijrah Rasulullah saw dan para sahabat Rasulullah saw dari kota Mekkah ke kota Madinah. Perpindahan ini tidak dapat begitu saja kita namakan migrasi, karena hijrah harus dilakukan dengan knya yang dia dapatkan adalah apa yang ia niatkan" (HR. Bukhori dan Muslim) .....to be...continue

Wednesday, July 09, 2003

Awalilah setiap segala aktifitas dengan membaca Basmallah dan akhiri dengan Hamdallah.
Keadaan hamba ini hanya ada empat macam: Nikmat, bala, taat dan maksiat. Maka jika ada di dalam nikmat, kewajipan hamba adalah bersyukur kepada Allah dan jika menerima bala harus sabar. Dan jika dapat melakukan ketaatan harus merasa mendapat taufik hidayat dari Allah. Dan bila tergelincir dalam dosa maksiat, maka harus membaca istighfar

Abul -Abbas Al Masri

Allah mengasihani kaum yang menganggap dunia sebagai barang simpanan. Lalu mereka menyerahkannya kepada orang yang sanggup memegang amanah mereka terhadap barang simpanan tersebut. Kemudian, mereka merasa senang dengan ringannya beban

Al-Hassan Al-Bashri

Ada empat hal yang dapat mengangkat seseorang kepada darjat yang tertinggi, walaupun amal dan ibadahnya sedikit, iaitu sifat-sifat penyantun, merendah diri, pemurah dan budi pekerti yang baik. Itulah kesempurnaan iman

Abul Qasim Al-Junaid
Assalamualaikum wr.wb,

Demi Alloh yang nyawaku dalam genggamannya, Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih dan penyayang, aku bersaksi tiada tuhan selain Alloh dan Muhamad utusan Alloh,

Email Dari Rasul ...

Malam sudah cukup larut, namun mata ini masih tak bisa terpejam. Semua tugas-tugas kantor yang kubawa pulang sudah selesai, tak lupa kusediakan setengah jam sebelum pukul 23.00 untuk membalas beberapa email yang baru sempat terbaca malam ini. Nyaris saja kupilih menu 'shut down' setelah sebelumnya menutup semua jendela di layar komputer, tiba-tiba muncul alert yahoo masuknya email baru. "You have 1 new message(s)...". Seperti biasanya, aku selalu tersenyum setiap kali alert itu muncul, karena sudah bisa diduga, email itu datang dari orang-orang, sahabat, saudara, kerabat, intinya, aku selalu senang menunggu kabar melalui email dari mereka. Tapi yang ini ... Ooopss ... ini pasti main-main ... disitu tertulis "From: Muhammad Rasul Allah"

Walaupun sudah seringkali menerima junkmail atau beraneka spam, namun kali ini aku tidak menganggapnya sebagai email sampah atau orang sedang main-main denganku. Maklum, meski selama ini sering sekali teman-teman yang 'ngerjain', tapi kali ini, sekonyol-konyolnya teman-teman sudah pasti tidak ada yang berani mengatasnamakan Rasulullah Saw. Maka dengan hati-hati, kuraih mouse-ku dan ... klik ...

"Salam sejahtera saudaraku, bagaimana khabar imanmu hari ini ...
Kebaikan apa yang sudah kau perbuat hari ini, sebanyak apa perbuatan dosamu hari ini ..."
Aku tersentak ... degub didada semakin keras, sedetik kemudian, ritmenya terus meningkat cepat. Kuhela nafas dalam-dalam untuk melegakan rongga dada yang serasa ditohok teramat keras hingga menyesakkan. Tiga pertanyaan awal dari "Rasulullah" itu membuatku menahan nafas sementara otakku berputar mencari dan memilih kata untuk siap-siap me-reply email tersebut. Barisan kalimat "Rasulullah" belum selesai, tapi rasanya terlalu berat untuk melanjutkannya. Antara takut dan penasaran bergelut hingga akhirnya kuputuskan untuk membacanya lagi.
"Cinta seorang ummat kepada Rasulnya, harus tercermin dalam setiap perilakunya. Tidak memilih tempat, waktu dan keadaan. Karena aku, akan selalu mencintai ummatku, tak kenal lelah. Masihkah kau mencintaiku hari ini?"

Air menetes membasahi pipiku, semakin kuteruskan membaca kalimat-kalimatnya, semakin deras air yang keluar dari sudut mataku.
"Pengorbanan seorang ummat terhadap agamanya, jangan pernah berhenti sebelum Allah menghendaki untuk berhenti. Dan kau tahu, kehendak untuk berhenti memberikan pengorbanan itu, biasanya seiring dengan perintah yang diberikan-Nya kepada Izrail untuk menghentikan semua aktifitas manusia. Sampai detik ini, pernahkah kau berkorban untuk Allah?".
Kusorot ketengah halaman ....

"Sebagai Ayah, aku contohkan kepada ummatku untuk menyayangi anak-anak mereka dengan penuh kasih. Kuajari juga bagaimana mencintai istri-istri tanpa sedikit melukai perasaannya, sehingga kudapati istri-istriku teramat mencintaiku atas nama Allah. Aku tidak pernah merasakan memiliki orangtua seperti kebanyakan ummatku, tapi kepada orang-orang yang lebih tua, aku sangat menghormati, kepada yang muda, aku mencintai mereka. Sudahkah hari ini kau mencium mesra dan membelai lembut anak-anakmu seperti yang kulakukan terhadap Fatimah? Masihkah panggilan sayang dan hangat menghiasi hari-harimu bersama istrimu? Sudahkah juga kau menjadi pemimpin yang baik untuk keluargamu, seperti aku mencontohkannya langsung terhadap keluargaku?.
Satu hentakkan pagedown lagi ...

"Aku telah memberi contoh bagaimana berkasih sayang kepada sesama mukmin, bersikap arif dan bijak namun tegas kepada manusia dari golongan lainnya, termasuk menghormati keberadaan makhluk lain dimuka bumi. Saudaraku ..."
Cukup sudah. Aku tak lagi sanggup meneruskan rentetan kalimatnya hingga habis. Masih tersisa panjang isi email dari Rasulullah, namun baru yang sedikit ini saja, aku merasa tidak kuat. Aku tidak sanggup meneruskan semuanya karena sepertinya Rasulullah sangat tahu semua kesalahan dan kekuranganku, dan jika kulanjutkan hingga habis, yang pasti semuanya tentang aku, tentang semua kesalahan dan dosa-dosaku.

Kuhela nafas panjang berkali-kali, tapi justru semain sesak. Tiba-tiba pandanganku menjadi gelap, entah apa yang terjadi. Sudah tibakah waktuku? Padahal aku belum sempat me-reply email Rasulullah itu untuk memberitahukan kepada beliau bahwa aku tidak akan menjawab semua emailku dengan kata-kata. Karena aku yakin, Rasul lebih senang aku memperbaiki semua kesalahanku hari ini dan hari-hari sebelumnya, dari pada harus bermanis-manis mengumbar kata memikat hati, yang biasanya tak berketerusan dengan amal yang nyata.

Pandanganku kini benar-benar gelap, pekat sampai tak ada lagi yang bisa terlihat. Hingga ... nit... nit... alarm jam tanganku berbunyi. 00.00 WIB. Ah, kulirik komputerku, kosong, kucari-cari email dari Rasulullah di inbox-ku. Tidak ada. Astaghfirullaah, mungkinkah Rasulullah manusia mulia itu mau mengirimi ummatnya yang belum benar-benar mencintainya ini sebuah email? Ternyata aku hanya bermimpi, mungkin mimpi yang berangkat dari kerinduanku akan bertemu Rasul Allah. Tapi aku merasa berdosa telah bermimpi seperti ini. Tinggal kini, kumohon ampunan kepada Allah atas kelancangan mimpiku.
Wallahu 'a'lam bishshowaab

Wassalamualaikum wr.wb

Jamaludin Malik Al-Fathi
GOLONGAN YANG SELAMAT


1. Golongan yang setia mengikuti manhaj Rasulullah dalam hidupnya, serta manhaj para sahabat sesudahnya.
2. Golongan Yang Selamat akan kembali (merujuk) kepada Kalamullah dan RasulNya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan di antara mereka, sebagai realisasi dari firman Allah
3. Golongan Yang Selamat tidak mendahulukan perkataan se-seorang atas Kalamullah dan RasulNya, realisasi dari firman Allah
4. Golongan Yang Selamat senantiasa menjaga kemurnian tauhid.
5. Golongan Yang Selamat senang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah, baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenap hidupnya.
6. Golongan Yang Selamat tidak berpegang kecuali kepada Kalamullah dan Kalam RasulNya yang maksum, yang ber-bicara dengan tidak mengikuti hawa
nafsu
7.Golongan para ahli hadits
8.Golongan Yang Selamat menghormati para imam mujtahi-din, tidak fanatik terhadap salah seorang di antara mereka
9.Golongan Yang Selamat menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar
10.Golongan Yang Selamat mengajak seluruh umat Islam agar berpegang teguh kepada sunnah Rasul dan para sahabatnya
11.Golongan Yang Selamat mengingkari peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh manusia apabila undang-undang tersebut bertentangan dengan ajaran Islam
12.Golongan Yang Selamat mengajak seluruh umat Islam ber-jihad di jalan Allah

Tuesday, July 08, 2003

ILMU

Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, bersolat dan berjihad.
Apabila mati orang yang berilmu, maka terdapat suatu kekosongan selain oleh penggantinya(yang berilmu juga)

Khalifah Ali bin Abi Thalib

Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya

Khalifah Ali bin Abi Thalib

Di antara fitnah orang yang berilmu (orang alim) ialah berkata-kata lebih disukai daripada mendengar.
Padahal mendengar itu lebih selamat daripada berkata-kata kerana dalam berkata-kata orang cenderung untuk mengisi, menambah dan mengurangi

Yazid bin Abi Habib

Monday, July 07, 2003

KEUTAMAAN ILMU 2

Mengapa kita harus mencari ilmu? Karena, ilmu itu sebagai pembuka jalan. Mengapa kita harus mempelajari ilmu agama Islam? Karena, mempelajari agama Islam adalah ilmu yang paling penting dan terutama. Mengapa mempelajari agama merupakan ilmu yang paling penting? Karena, agama memberikan petunjuk dan bimbingan kepada seseorang bagaimana mencapai kehidupan yang selamat dan bahagia, baik di dunia maupun kehidupan selanjutnya (setelah mati), yaitu akhirat.


Sesungguhnya setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang selamat dan bahagia. Apabila seseorang hanya mencari ilmu untuk bisa hidup sukses di dunia, mungkin ketika hidup di dunia orang itu bisa hidup sukses dan bahagia. Tetapi, jika dia melupakan agama, apa yang terjadi? Yang terjadi adalah meskipun boleh jadi di dunia dia sukses dan bahagia, tetapi setelah mati dia akan celaka dan menderita. Celaka dan menderitanya seseorang setelah mati itu sangat besar urusannya, karena kecelakaan dan penderitaan itu akan berlangsung terus tanpa akhir. Dia akan masuk ke dalam kecelakaan dan penderitaan yang abadi. Menurut ajaran agama, orang yang celaka dan menderita itu adalah orang yang masuk ke alam neraka. Sebaliknya, seorang yang di dalam hidupnya memperhatikan (mengamalkan) ajaran agama, ia pasti akan beroleh pertolongan dari Allah, dan kelak di akhirat akan masuk ke dalam alam surga.


Oleh karena itu, tidak ada kata lain bahwa ilmu itu memang sangat penting. Kita wajib menuntut ilmu. Keutamaan ilmu itu dapat kita lihat dalam firman Allah SWT, sabda Rasulullah saw., dan perkataan ulama sebagai berikut.


Allah SWT berfirman yang artinya, "Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang mempunyai ilmu." (Al-Mujadalah: 11).


Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR Tirmizi, Ibnu Majah, dan Ahmad).


Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikannya, niscaya Allah akan memahamkannya dalam urusan agama." (HR Bukhari, Muslim, Tirmizi, Ibnu Majah, Ahmad, Malik, dan Darimi).


Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Manusia adalah tambang-tambang seperti tambang-tambang emas dan perak. Orang-orang yang terbaik di antara orang-orang jahiliah adalah orang-orang yang terbaik pula dalam Islam, yaitu jika mereka memiliki memahami (berilmu)." (Bukhari, Muslim, dan Ahmad).


Sabda Rasululah saw. kepada Abu Dzar, "Wahai Abu Dzar, kamu pergi dan mempelajari satu ayat saja dari kitab Allah Taala (Alquran) adalah lebih baik bagi kamu daripada salat seratus rakaat, dan kamu pergi kemudian belajar satu bab dari ilmu, baik diamalkan atau tidak adalah lebih baik daripada salat seribu rakaat." (Sunan Ibnu Majah).


Dari Mu'adz bin Jabal r.a. diriwayatkan, "Belajarlah ilmu sebab mempelajari ilmu karena Allah adalah takut kepada-Nya, dan menuntut ilmu adalah ibadah, mengingat-ingatnya adalah tasbih, dan mencarinya adalah perjuangan (jihad), mengajarkannya adalah sedekah, dan mencurahkannya kepada ahlinya adalah kedekatan (kepada Allah)."


Imam Ali r.a. mengatakan, "Ilmu lebih utama daripada harta karena tujuh alasan, yaitu:
(1) ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan Firaun;
(2) ilmu tidak akan berkurang karena diberikan kepada orang lain, sedangkan harta akan berkurang jika dinafkahkan;
(3) harta perlu dijaga, sedangkan ilmu dapat menjaga pemiliknya;
(4) jika seseorang meninggal dunia, ia akan meninggalkan hartanya, sedangkan ilmu akan dibawa ke dalam kubur;
(5) harta dapat dicapai oleh orang mukmin dan kafir, sedangkan ilmu hanya dapat dicapai oleh orang mukmin;
(6) semua orang membutuhkan seorang yang berilmu yang mengetahui urusan agama, dan mereka tidak membutuhkan pemilik harta;
(7) ilmu akan menguatkan seseorang dalam menyeberangi shirath (jalan menuju surga), sedangkan harta akan menghalanginya."

Saturday, July 05, 2003

Meninggalkan yang Haram Demi yang Halal


Al-Hasan al-Bashri Rahimahullah berkata, "Ada seorang wanita jalang yang kecantikannya melebihi wanita-wanita seusianya. Dia akan menyerahkan dirinya bila dibayar dengan 100 dinar (425 gram emas). Kemudian ada seorang pria yang melihatnya. Dia merasa kagum dan menginginkan si wanita tadi. Lalu si pria pergi dan bekerja keras membanting tulang dengan tangannya sendiri, sampai akhirnya dia berhasil mengumpulkan uang 100 dinar. Kemudian dia mendatangi si wanita dan berkata kepadanya, "Sungguh engkau telah membuatku kagum, kemudian aku pergi dan bekerja membanting tulang hingga berhasil mengumpulkan 100 dinar."

Si wanita berkata, "Bayarkanlah uang itu pada kepala pelayan agar dicek keaslian dan ditimbang beratnya." Setelah dibayarkan si wanita berkata lagi, "Masuklah." Si wanita itu mempunyai rumah yang dihias dengan indah dan ranjang dari emas. Ketika sudah masuk, "Ayolah," ajak si wanita. Si pria pun bersiap untuk melaksanakan hasratnya, namun saat itu pula dia ingat bagaimana nanti dia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tubuhnya jadi gemetar dan syahwatnya langsung hilang. Maka dia batalkan niatnya dan berkata, "Biarkanlah aku keluar dan pergi dan uang 100 dinar itu ambil saja untukmu!"

Dengan penuh perasaan heran si wanita bertanya, "Ada apa denganmu? Kau telah mengaku pernah melihatku dan kagum padaku serta menginginkan diriku. Kemudian engkau pergi bekerja membanting tulang hingga mengumpulkan 100 dinar, dan setelah engkau bisa mendapatkan aku, kamu kok jadi begini?" Si Pria menjawab, "Tidak ada yang mendorongku dalam hal ini selain rasa takutku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aku membayangkan bagaimana saat nanti aku akan berdiri di hadapan-Nya mempertanggungjawabkan perbuatanku." Si wanita berkata, "Bila engkau benar demikian, maka tidak ada yang berhak menjadi suamiku selain engkau." Tetapi si pria menanggapinya dengan berkata, "Biarkan aku pergi saja." Si wanita berkata, "Boleh, tetapi kau harus berjanji, bahwa nanti kau akan mengawiniku." Si pria berkata lagi, "Tidak ada janji sampai aku keluar." Si wanita tetap teguh memaksa, "Engkau harus berjanji, demi Allah, bila nanti aku datang kepadamu engkau harus mengawiniku." "Ya, mungkin," jawabnya singkat.

Lalu dia mengenakan pakaiannya kemudian terus pergi menuju negerinya. Dan si wanita pun berangkat meninggalkan dunia hitamnya dengan penuh penyesalan atas segala yang diperbuatnya. Sampai akhirnya ia tiba di negeri si pria itu. Lalu dia bertanya pada orang-orang di sana tentang nama dan alamat si pria itu. Orang-orang berkomentar, "Sekarang ini, sang ratu cantik itu datang sendiri bertanya tentang engkau."

Saat si pria melihatnya, dia terkejut, kemudian kejang lalu mati dan jatuh di hadapan wanita itu. Maka si wanita berkata, "Aku sudah tidak mungkin mendapatkan orang yang satu ini, tapi apakah ia punya seorang kerabat?" Orang-orang menjawab, "Ya, ada, dia punya saudara laki-laki yang miskin."

Si wanita tadi akhirnya berkata pada saudara laki-lakinya, "Aku ingin menikah denganmu, karena aku cinta pada saudaramu". Akhirnya keduanya menikah dan dikaruniai tujuh orang anak."