Thursday, October 23, 2003

IZINKAN AKU KEMBALI

Kealfaanku kini merenggut jiwaku
Membanting sekujur tubuhku ke dalam dimensi hampa
aku terkurung sendiri....
Pesona-pesona itu telah membutakan mata hatiku
menyesakkan dada
Meninggalkan aku sendiri di sudut ketidakpastian
Pada diriku banyak terkumpul noda-noda hitam yang terus berdansa
dengan irama kebodohanku
menggerogoti hatiku,
serta merta membiarkan aku diselimuti kepiluan
Dadaku telah terlalu sesak untuk menderukan nafas kesakitan
Kapan aku kan sadar diri ....?
Mengapa aku selalu bertanya ,
padahal aku jelas tahu jawabannya ??
Apakah diriku akan selamanya alfa ?
Kemudian pada senja hari ,
kan kudapati akar-akar hidupku telah mengeras tua dalam batinku
Lalu ....
Penyesalan akan datang,
ketika batang-batang pohon jiwaku telah mengering ???!!
Rabby....
Ketika gelap dalam cahaya memagut diriku,
meninggalkan bekas-bekas noktah di jiwaku ....
Dunia telah merenggut segala yang kumiliki
Kemudian meninggalkanku
dalam kesendirian yang menyayat hati
mencemoohku,
menertawaiku,
menginjak-injak muruahku...........!!!
Wahai Pemilik Waktu ...
Ramadlan-Mu kembali menyapa semesta
Dihadapan-Mu kuserahkan jiwa dan ragaku
Ya Habibie....
Ku ambil hati
dan kuletakkan diatas tangan ketaatanku pada-Mu
Kan kuhapus semua yang menghalangi itsbatku
Karena rintangan-rintangan yang mempesona itu
adalah perangkap bagi jiwaku
: Yang akan menelantarkan taqarrubku ,
menghapus kualitas keimananku ,
memburamkan jejak pada peta langkahku
Ya Rahman ......
Kan ku jadikan "mahwu"ku sebagai senjata pemusnahnya
Dan kan kubiarkan diriku dalam itsbatnya
Ya Rahiem ....
Sambutlah uluran tangan cinta ini
Tuntun dan bimbinglah aku ke gerbang inabah
Sampai titiknya aku bertemu-Mu
Al-Qudduuus ....
Aku tak tahu nasib diriku di hari esok
Langkahku hari ini menentukan,
apakah aku akan menjemput kesucian
ataukah aku akan semakin membusuk
Aku tak ingin lagi menanti esok tuk berbuat
Karena di penantian terakhir ,
aku mungkin tak dapat lagi berbuat apa-apa
Al-Aziz....
Biarkan cahaya-Mu menyelusup melalui khathir jiwaku
Menyengat imanku kembali
Kan kuisi jiwaku yang kerontang ini
dengan zam-zam ketulusan
Dan ku gapai wiridku dalam kedamaian khalwati
serta kubanjiri telaga hatiku dengan air ruhani
Hanya untuk-Mu Kekasih Abadi ......


Assalamu'alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, Bulan yang penuh berkah, rahmat dan maghfiroh sudah ada diambang pintu, beberapa hari lagi kita akan menyambutnya bersama, MARHABAN YA RAMADAN, dalam rangka menyongsong bulan suci ini beriringan dengan moment tersebut Gunawan memohon maaf kepada ikhwan dan akhwat sekalian atas segala kekhilafan dan kealfaan selama ini, semoga di bulan yang penuh keutamaan ini kita semua bisa menjalaninya dengan penuh keimanan dan pengharapan akan rahmat-Nya sehingga kita bisa mnjadi insan yang bertaqwa sebagai tujuan termulia, derajat tertinggi di sisi Allah, Amiin.

Wassalamu'alaium wr. wb.

Monday, October 20, 2003

PANDUAN PUASA RAMADHAN

Oleh: Ustadz Abu Rasyid

I. MASYRU'IYAT DAN MATLAMAT PUASA RAMADHAN.


1. puasa Ramadhan hukumnya Fardu ‘Ain
2. puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan

II. KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA

1. Bulan Ramadhan adalah:

- Bulan yang penuh Barakah.
- Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
- Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.
- Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.
- Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat agar menahan diri

2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :

- Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.
- Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.
- Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama Rayyaan untuk memasuki Jannah.

III. CARA MENETAPKAN AWAL DAN AKHIR BULAN


Menetapkan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan melihat ru'yah, meskipun bersumber dari laporan seseorang, yag penting adil ( dapat dipercaya ).
Jika bulan sabit ( Hilal ) tidak terlihat karena tertutup awan, misalnya, maka bilangan bulan Sya'ban digenapkan menjadi Tiga Puluh hari.
Pada dasarnya ru'yah yang dilihat oleh penduduk di suatu negara, berlaku untuk seluruh dunia. Hal ini akan berlaku jika Khilafah ' Ala Minhaajinnabiy sudah tegak
Selama khilafah belum tegak, untuk menghindarkan meluasnya perbedaan pendapat ummat Islam tentang hal ini, sebaiknya ummat Islam mengikuti ru'yah yag nampak di negeri masing-masing. ( ini hanya pendapat sebagian ulama).


IV. RUKUN PUASA


Keterangan ayat dan hadit di atas memberi pelajaran kepada kita bahawa rukun puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :

a. Berniat sejak malam hari
b. Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan isteri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari ( Maghrib),

V. YANG DIWAJIBKAN PUASA RAMADHAN.

Yang diwajibkan puasa Ramadhan adalah: setiap orang beriman baik lelaki maupun wanita yang sudah

baligh/dewasa dan sehat akal /sadar.


VI. YANG DILARANG PUASA


Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.

VII. YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN

- Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :

- Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
- Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
- Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin).

Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena:

Umurnya sangat tua dan lemah.
- Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
- Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
- Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
- Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan

VIII HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA



Hal-hal yang dapat membatalkan puasa ( Ramadhan ) ialah sbb :

1. Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.
2. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa.
3. Pada siang hari terdetik niat untuk berbuka.
4. Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin
5. Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib )


IX. HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA.



Bahwa hal-hal tersebut di bawah ini bila diamalkan tidak membatalkan puasa :

1. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.
2. Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh.
3. Berbekam pada siang hari.
4. Mencium, menggauli, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari.
5. Beristinsyak ( menghirup air kedalam hidung )terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya.
6. Disuntik di siang hari.
7. Mencicipi makanan asal tidak ditelan