Friday, February 13, 2004

RENUNGAN PEJUANG .....

Dalam sebuah obrolan santai depan rumah, terungkap satu masalah yang sepertinya sangat dekat dengan pendengaran kita. Keboborokan moral para pemimpin negeri ini. Wah serem pisan. Dalam obrolan itu dilontarkan perkataan dari seorang pentolan Ikwanul Muslimin, kalau tidak salah Abu Rosyad, bahwa indonesia terpuruk seperti ini bukan karena orangnya bodoh dalam artian tidak memahami ilmu ekonomi atau tidak bisa hitung tetapi kebanyakan orang Islam ini sudah musyrik rububiyah. Wow..serem lagi.
Dalam ceramahnya di IAIN Sunan Gunung jati itu, beliau menjelaskan mengapa disebut musyrik rububiyah? Karena pemimpin negeri ini kebanyakan orang Islam tetapi mereka bukannya melaksakan aturan Alloh secara total melainkan memakai acuan lain pula.
Ya seperti itulah kurang lebih yang dikatakan beliau. Diwaktu lain penulis pun mendengar siaran langsung dari da'i kondang Aa Gym bersama keluarganya. Saat itu Aa Gym bertanya kepada salah satu anaknya dengan pertanyaan yang tidak jauh berbeda dengan pertanyaan diatas. Lalu terlontar dari mulut sanga anak " mungkin ibadahnya belum benar" katanya sambil disambut dengan tertawa dari Aa dan istri.
Nah ternyata walaupun mungkin tidak terlalu mewakili, terpuruknya negeri ini bukan oleh miskinnya orang indonesia karena ternyata masih banyak mall yang berdiri dan akan diberidirkan, perumahan elit makin banyak, di televisi uang dihamburkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Atau ternyata Indonesia yang katanya jatuh miskin (krisis Moneter) masih mampu membeli sebuah pesawat tempur. Presidennya masih bisa terbang keliling dunia.
Jadi apanya yang salah? Jika disimpulkan baik dari anaknya Aa Gym mau pun Abu Rosyad maka intinya adalah kurangnya pemahaman terhadap Islam, sehingga cenderung mengabaikan sisi ruhiah dari sebuah penggalan perjalanan hidupnya. Akhirat, kiamat benar-benar menjadi cerita saja yang kurang mencekam dibanding ceritanya pa Leo dalam percaya nggak percaya.
Proses memahami ini tidak bisa tidak harus ditempuh melalu pendidikan formal atu pun non formal keagamaan. Salah satunya madrasah. Bukan bohong jika kita katakan jika tidak cepat berganti generasi yang lebih baik maka negeri ini akan lebih cepat hancurnya.
Nah sekarang apakah saudara-saudara, ibu dan bapak, saudara/i semua pembaca yang budinam masih akan tetap mengabaikan dan menomerduakan pendidikan agama? Jika ya, tunggulah kehancurannya. [ali_haqie]