Friday, September 19, 2003

KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMA'AH

Shalat jamaah sangat tinggi nilainya dan sangat besar pahalanya. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. bersabda "Shalat Jamaah lebih utama dua puluh tujuh kali dibanding shalat sendiri" (H.R. Bukhari Muslim dll.).

Dalam riwayat lain dikatakan lebih utama dua puluh lima kali dibanding shalat fardlu.

Dalam sebuah hadist juga Rasulullah bersabda "Karuniailah mereka yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan sinar yang sempurna di hari kiamat" (H.R. Abu Dawud & Trimidzi).

Dalam riwayat Utsman Rasulullah s.a.w. bersabda "Barang siapa shalat Isya' dengan berjamaah, maka ia seperti mendirikan shalat selama setengah malam, barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka ia laksana shalat semalam suntuk" (H.R. Muslim dll.)

Hukum shalat Jamaah menurut mazhab Syafi'i : Fardlu kifayah, yaitu apabila tidak ada seorang pun yang mendirikan jamaah dalam satu kampung, maka seluruh kampung mendapatakn dosa.

Mazhab Hanbali bahkan mengatakan shalat jamaah adalah fardlu ain, wajib bagi setiap muslim, karena kuat dan banyaknya dalil yang memerintahkan shalat jamaah. Mazhab Hanafi dan Maliki mengatakan shalat jamaah selain shalat jum'ah hukumnya sunnah mu'akkadah.

Memang, utamanya shalat fardlu dilakukan secara berjamaah di masjid. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda "Wahai umatku, shalatlah di rumah-rumah kalian, karena yang paling utama shalat seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat fardlu" (H.R. Bukhari Muslim).

Mereka yang menemukan takbiratul ihram bersama imam dalam shalat fardlu sangat besar pahalanya, seperti dalam sebuah hadist dikatakan "Barang siapa mendirikan shalat selama 40 hari dengan berjamaah, dengan mendapatkan takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan dibebaskan dari dua perkara, yaitu dari neraka dan dari kemunafikan" (H.R. Tirmidzi).

Semakin banyak jumlah peserta jamaah, semakin utama pula pahala jamaah, sebagaimana sebuah hadist menjelaskan "Shalat seseorang bersama seorang lebih utama dari shalat sendiri, dan shalat bersama dua orang lebih utama dari shalat bersama seorang, semakin banyak mereka berjamaah semakin dicintai Allah" (H.R. Ahmad, Abu Dawud).

Tentu shalat jamaah di masjid lebih banyak jamaahnya dibandingkan dengan di rumah. Hanya saja kalau repot, shalat berjamaah di rumah juga tetap sah, apalagi dengan tujuan agar isteri bisa ikut berjamaah. Bila suasana longgar dan tidak merepotkan, kita bisa bersama-sama isteri dan keluraga ke masjid ikut berjamaah. Sebaliknya bila kondisi tidak mendukung kita cukup berjamaah di rumah, pahalanya, insya Allah sama, 27 kali lebih utama dibanding shalat sendiri, hanya beda kualitasnya.

Insya Allah dengan begitu kita juga akan merasakan dua kenikmatan sekaligus, yaitu kenikmatan merasakan masjid sebagai rumah kita dan kenikmatan merasakan rumah kuta sebagai masjid.
Wallahu a'lam bishshowab.

Tuesday, September 16, 2003

OMDO

Baru aku merasakan klimaksnya kebencianku kepada yang "omdo"
Benci Sekali....
Kata²nya bak racun yang ganas
Ucapannya manis tapi sebenarnya Pahit tak tertahankan

Kenapa ada yang Omdo ya ?

Hei saudara/i kepercyaan itu bukan di buat oleh kata²
tapi dihasilkan dari sebuah amal perbuatan

Jangan Omdo-lah

No action talk Only (Nato)

Pantas Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ash-Shaff ayat 2-3 yang artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.



Monday, September 15, 2003

Kata-Kata

Kata-kata yang pasti hanya satu kali diucapkan dengan tegas
Kata-kata yang diulang-ulang walaupun untuk memastikan biasanya tak jelas

Kenapa?

Hati yang bersih biasanya pikirannyapun akan jernih
Ketika pikiran jernih maka apa yang diucapkan sudah terukur & terarah

Namun jika hati sudah ternodai atau kotor khilaflah yang diucapkannya
Maka kata-katanya sudah tak bermakna dan berbobot lagi, hampa tak ada nilai

Hati adalah jiwanya jasad ini
Jika hati lemah maka lemahlah kita

Jauhi dari hal-hal yang membuat jiwa kita lemah
Hindari berandai-andai
Hindari azwaj
Hindari melakukan hal² yang sia²

Perbanyak dzikir
Perbanyak istighfar
Giatkan kinerja jangan malas
Gapai cita-cita dengan kerja keras